Optimalkan Digitalisasi Madrasah, Kemenag Gresik Jadikan Madrasah Inovatif dan Berprestasi
Gresik, (afederasi.com) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik, JawaTimur menjadi tuan rumah kegiatan Pembinaan Optimalisasi Digitalisasi Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Kegiatan yang diikuti oleh 570 peserta tersebut dipusatkan di Aula Ulul Albab MAN 1 Gresik, akhir pekan kemarin.
Kegiatan pembinaan yang dikuti ratusan peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah, Pengawas, Ketua KKM, Ketua KKRA dan pagar nusa ini dihadiri Direktur KSKK Kementerian Agama RI Dr. Sidik Sidiyanto didampingi oleh Kakanwil Kemenag Jawa Timur Dr. Husnul Marom, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jatim, Dr. H. Sugiyo dan Ketua Umum Pagar Nusa K.H. Nabil Haroen.
Dalam pembukaan kegiatan ini menampilkan pembacaan ayat suci AL Qur’an dan salawat mahalul qiyam oleh Safira Zalianti Azzahra siswa kelas XI-12 yang baru saja meraih juara 1 MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik Dr. H. Moh. Ersat dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Gresik merupakan kota yang memiliki banyak pesantren dan madrasah. Pesantren dan madrasah yang berada di Gresik juga merupakan madrasah yang berprestasi.
Dr. H Moh. Ersat lebih lanjut menambahkan, salah satunya adalah MAN 1 Gresik yang merupakan madrasah yang beprestasi dalam inovasi. MAN 1 Gresik pernah meraih juara 2 inovasi madrasah tingkat Jawa Timur. Begitu pula MAN 2 Gresik juga pernah meraih juara inovasi madrasah tingkat provinsi dan kabupaten pada tahun 2023.
"Selain MAN 1 dan MAN 2 Gresik. MIN 1 Gresik juga meraih prestasi dalam bidang inovasi madrasah tingkat kabupaten," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga digelar penadatanganan MoU antara Kemenag Kabupaten Gresik dan Pengurus Cabang Pagar Nusa Kabupaten Gresik. Pagar Nusa Kabupaten Gresik diwakili oleh H. Ahmad Zainul Huluq yang juga disaksikan K.H Nabil Haroen dan Dr. Husnul Marom.
Kepala Kantor Wilayah kementerian Agama Provinsi jawa Timur Dr. Husnul Marom mengungkapkan Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan yang bercirikan Islam. Karena Gresik dan Lamongan merupakan kota santri, kota yang dihuni para wali, maka RA dan MA harus menjaga keislaman dan mencetak banyak prestasi.
Selain itu, tambah Husnul Marom, dalam setiap kegiatan harus mencerminkan moderasi beragama. Moderasi beragama berbeda dengan moderasi agama, karena agama tidak bisa dimoderasikan.
"Moderasi beragama mengajarkan bagaimana cara beragama yang bersifat tawasuth atau bersikap netral dan di tengah-tengah antara perbedaan yang ekstrim," tuturnya.
Sementara itu, Direktur KSKK Kemenag RI, Dr. Moh. Sidik Sisidiyanto menekankan agar madrasah dapat berkembang dengan baik maka hal mendasar yang harus dibangun dan diutamakan yaitu dengan membangun suasana yang nyaman. Suasana yang nyaman akan menimbulkan energi positif. Ketika tempat kerja sudah nyaman, maka akan menimbulkan integritas.
"Membangun madrasah yang nyaman perlu 4 poin yang harus dipenuhi. 4 poin tersebut meliputi team work yang kuat, memperkuat network, kolaborasi dan inovasi," terangnya.(frd)
What's Your Reaction?


