Nasib Pariwisata Bondowoso dan Wasangka Magelang Kedua

Nasib pariwisata di Kabupaten Bondowoso dikhawatirkan oleh DPRD setempat. Ada kecemasan jika objek wisata yang secara territorial masuk Bondowoso, namun diklaim milik Kabupaten Banyuwangi.

14 Sep 2023 - 17:17
 0
Nasib Pariwisata Bondowoso dan Wasangka Magelang Kedua
Pengunjung menikmati nuansa alam di wisata Kawah Wurung Bondowoso. (Instagram @discover.banyuwangi)

Bondowoso, (afederasi.com) - Nasib pariwisata di Kabupaten Bondowoso dikhawatirkan oleh DPRD setempat. Ada kecemasan jika objek wisata yang secara territorial masuk Bondowoso, namun diklaim milik Kabupaten Banyuwangi.

Jika objek wisata Kawah Ijen diakui masuk dua wilayah sekaligus yakni Bondowoso dan Banyuwangi, tetapi Kawah Wurung berbeda.

Kawah Wurung masuk territorial Bondowoso, walaupun sempat dipromosikan oleh Pemkab Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Termasuk unggahan sebagian pengunjung di media sosial yang menyebut jika Kawah Wurung adalah wisata di Kabupaten Banyuwangi.

Itu baru secuil wisatawan. Sebelum Bondowoso meraih Unesco Global Geopark (UGG) Ijen Geopark di Maroko pada 10 September 2023 lalu.

Pasca menyandang piagam penghargaan itu, Ijen Geopark akan dipromosikan oleh 72 negara.

Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, Ahmad Dhafir menilai, sudah seharusnya Pemkab Bondowoso siap menyambut potensi membludaknya wisatawan pasca promosi masif dunia.

"Jangan sampai wisatawan ke Kawah Wurung yang masuk wilayah Bondowoso, tapi nginap di hotel dan makan di restoran di Banyuwangi," terang Ahmad Dhafir usai rapat paripurna, Kamis (14/9/2023).

Oleh sebab itu, branding wisata yang intens harus dilakukan oleh Pemkab Bondowoso.

Asanya, wisatawan tidak kecele menganggap bahwa objek wisata andalan seperti Kawah Wurung punya Banyuwangi.

Ia mengisahkan dengan kondisi pariwisata di Magelang, Jawa Tengah yang memiliki situs bersejarah kelas dunia berupa Candi Borobudur.

"Wisatawan mengertinya Borobudur berada di Jogja. Sehingga wisatawan menghabiskan uangnya di Jogja, menginap di Jogja, makan di restoram Jogja. Padahal Borobudur itu di Magelang," bebernya.

Di sisi lain, perputaran ekonomi sektor pariwisata sangat berdampak pada pendapatan daerah dan juga peningkatan ekonomi masyarakat.

"Pariwisata memberikan multiplier effect pada masyarakat dan pemerintah lewat PAD," ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PAD di Provinsi Bali pada tahun 2019 sebesar Rp 4 triliun dan di tahun 2022 sebesar Rp 3 triliun.

Kemudian di tahun 2021 menjadi Rp 3,1 triiun. Dimana 76,19 persen PAD itu disumbangkan dari sektor pariwisata.

Kepala Disparbudpora Kabupaten Bondowoso, Mulyadi sepakat jika eksekutif dan legislatif Bondowoso concern pada Pariwisata di kota tape.

"Kawah Wurung yang dianggap masuk Banyuwangi itu kan karena ketidaktahuan pengunjung. Kita tidak perlu berdebat mengenai tapal batas, toh masih sama-sama NKRI," jawab Mulyadi dikonfirmasi via sambungan telepon.

Namun ke depan, pihaknya berharap antara Pemkab dan DPRD Bondowoso menyetujui adanya board khusus yang menerangkan bahwa Kawah Wurung itu berada di wilayah Bondowoso.

"Sekarang kan memang cuma Kawah Wurung saja. Ke depan semoga bisa dipajang 'Kawah Wurung Bondowoso', sehingga pengunjung tahu dimana wilayah wisata itu berada," ulas Mulyadi.

Mengenai faslitas umum (fasum) penunjang objek wisata di kawasan Kecamatan Ijen, ia mengklaim telah menyiapkannya dengan pembentukan 20 home stay.

"Home stay ini adalah rumah-rumah warga di sana khusus untuk penginapan wisatawan. Memang kita tidak bangun hotel, karena mendukung kearifan lokal dan menjaga view wisata di sana," urainya.

Home stay yang dibentuk juga ditetapkan standar harga tertinggi tarif menginap yang wajib di bawah tarif hotel pada umumnya.

"Kalau tidak salah Rp 150 ribu per malam," sebut Mulyadi.

Baik Bondowoso dan Banyuwangi sudah dipercaya Unesco mengantongi piagam penghargaan UGG.

Tinggal bagaimana kedua daerah ini meresponnya dengan kebijakan kongkret guna menyerap pundi rupiah wisatawan bagi warganya.

Bondowoso sudah melangkah. Tepat tidaknya bakal terlihat pasca promosi masif dunia Internasional.

Wasangka atau kekhawatiran berbagai pihak pada nasib pariwisata Bondowoso lazim terbersit.

Jika banyak wisatawan menikmati indahnya objek wisata Bondowoso dengan menggelontor dananya di area lokal, maka branding pariwisata Bondowoso berhasil.

Namun jika perputaran ekonomi terpusat di Banyuwangi walaupun yang dinikmati Kawah Wurung atau pemandian air panas Blawan, nasib Bondowoso boleh dikatakan layaknya Magelang kedua. (den)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow