Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terungkap Setelah 2 Tahun, Pengakuan Terduga Pelaku dan Frustrasi Ahli Forensik

Kasus tragis pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menyimpan misteri selama dua tahun akhirnya terungkap.

20 Oct 2023 - 09:30
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terungkap Setelah 2 Tahun, Pengakuan Terduga Pelaku dan Frustrasi Ahli Forensik
Dokter Forensik Polri Kombes Sumy Hastry (Instagram/@hastry_forensik)

Jabar, (afederasi.com) - Kasus tragis pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menyimpan misteri selama dua tahun akhirnya terungkap. Pembunuhan kejam itu merenggut nyawa Tuti Rahayu (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23). Pembunuhan ini menjadi sorotan sejak tahun 2021.

Pembunuhan yang menggemparkan itu kembali mencuri perhatian publik setelah Danu, terduga pelaku, tiba-tiba menyerahkan diri ke Polda Jawa Barat pada Selasa (17/10/2023). Danu mengungkapkan keterlibatannya dalam kasus ini, membawa pembunuhan tersebut semakin dekat dengan kebenaran.

Pengakuan Danu mengarah pada identifikasi beberapa individu lain yang diduga terlibat dalam pembunuhan ini, termasuk suami Tuti. Keterlibatan lebih banyak pihak dalam kasus ini memperumit penyelidikan.

Dokter forensik yang memeriksa jenazah ibu dan anak tersebut ternyata memberikan petunjuk yang dapat membantu polisi. Namun, sayangnya, polisi tidak segera bertindak saat itu, mengundurkan proses penyelidikan.

Ahli Forensik Polri, dr. Sumy Hastry Purwanti, pernah mengungkapkan tentang misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang dalam wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzer pada Rabu (10/5/2023) lalu. Dr. Sumy Hastry mengakui bahwa dia mendapatkan tekanan dari netizen karena pelaku pembunuhan tidak kunjung tertangkap.

"Kasus Subang, saya ditekan oleh netizen karena kasus Subang pada 18 Agustus tahun 2021," ujarnya dengan perasaan tertekan seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Dia mengungkapkan bahwa dia telah melakukan autopsi sebanyak dua kali dan memberikan beberapa petunjuk yang dapat membantu mengungkap kasus ini. Namun, pihak kepolisian tidak segera mengambil tindakan yang diperlukan.

"Meskipun saya telah memberikan data dan alat bukti, polisi tidak segera mengambil tindakan yang sesuai," katanya dengan rasa frustrasi.

Dr. Sumy Hastry menunjukkan bahwa dia telah berupaya mengungkap kasus ini dengan menggunakan metode ilmiah, seperti yang sering ditampilkan dalam acara CSI. Dia mengajukan saran untuk mengambil DNA saksi, namun hasilnya tidak sesuai.

"Kita dapat mencoba melacak dari garis keturunan ibu, mungkin ada yang sesuai, tapi belum ada tindakan yang diambil," kata dokter yang pernah menangani kasus-kasus sulit.

Dr. Sumy Hastry juga melakukan analisis terkait jam kematian korban. Dengan informasi tentang jam kematian tersebut, dia memberikan petunjuk tentang siapa yang mungkin menjadi pelaku.

"Bu Tuti dibunuh antara jam 2 hingga jam 4, sementara Amel dibunuh antara jam 4 hingga jam 6. Dalam rentang waktu tersebut, saya mencoba melacak aktivitas di media sosial dan mengambil sampel DNA dari dua orang yang dicurigai sebagai pelaku," ungkapnya.

Dokter Hastry merasa sangat tertekan karena pelaku pembunuhan ini tidak kunjung terungkap, terlebih lagi, ia mengaku bahwa korban pernah datang dalam mimpinya.

"Saya merasa sangat tertekan dengan kasus Subang ini, terlebih lagi, korban datang dalam mimpiku," pungkasnya dengan rasa penyesalan.(mg-2/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow