Lewat Bimtek SP4N, Jember Perkuat Layanan Aduan dan Kesehatan Gratis
Jember, (afederasi.com) – Dalam upaya memperkuat sistem pelayanan publik berbasis teknologi dan keterbukaan, Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Bimtek SP4N Lapor, Wadul Gus’e, dan UHC yang melibatkan perangkat kecamatan dan kelurahan, Senin (4/8/2025), di RM Lestari. Agenda ini menjadi langkah serius dalam memastikan pelayanan publik tidak hanya cepat tanggap, tapi juga inklusif.
Kegiatan Bimtek SP4N ini diprakarsai oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember. Rachmat Agung Purnama selaku Kepala Bidang Aspirasi dan Informasi Publik menyebutkan, partisipasi aktif para sekretaris kecamatan dan kelurahan menjadi krusial karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan aduan masyarakat melalui kanal Wadul Gus’e.
Sejak diluncurkan Maret lalu, kanal Wadul Gus’e terus dikembangkan dan kini diperluas hingga tingkat kecamatan. Karena itulah, menurut Agung, Bimtek SP4N dibutuhkan sebagai sarana penguatan pemahaman teknis dan operasional di lapangan, agar pengaduan masyarakat bisa ditangani lebih efisien dan tepat sasaran.
Di enam titik pelatihan yang digelar, Bimtek SP4N juga menyentuh tema Universal Health Coverage (UHC). Alasannya jelas: sebagian besar aduan yang masuk melalui Wadul Gus’e berkaitan dengan akses kesehatan gratis. Para petugas lapangan diminta memahami prosedur dan kriteria UHC agar bisa memberikan penjelasan yang tepat kepada warga.
Salah satu narasumber Bimtek SP4N, dr. Sendy Dwi Pertiwi dari Puskesmas Kaliwates, menjelaskan bahwa syarat utama menjadi peserta UHC prioritas hanya ber-KTP dan KK Jember, khususnya bagi masyarakat tidak mampu. Ia menekankan bahwa program ini bertujuan memberi keadilan akses layanan kesehatan tanpa hambatan biaya.
Selain membahas teknis aduan, Bimtek SP4N juga mengulas efektivitas penanganan laporan. Rizky Ramadhan dari Tim Wadul Gus’e mengungkapkan bahwa hingga awal Agustus, tercatat 4.408 aduan telah masuk, dengan tingkat penyelesaian mencapai 89 persen. Menurutnya, ini menunjukkan kepercayaan publik yang terus tumbuh.
Peserta Bimtek SP4N juga dibekali pemahaman tentang penggunaan berbagai kanal digital Pemkab Jember untuk menerima aduan masyarakat—mulai dari WhatsApp, Instagram, hingga TikTok. Prosesnya kini kian mudah, cukup dengan menyertakan data diri dan bukti visual, warga sudah bisa berkontribusi langsung terhadap perbaikan layanan publik.
Dengan terlaksananya Bimtek SP4N ini, Pemkab Jember menegaskan komitmennya: membuka pintu komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat, serta membangun tata kelola aduan publik yang modern, responsif, dan berdampak nyata. (gung)
What's Your Reaction?


