Kembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Pemerintah Anggarkan Dana Tambahan Rp15 Triliun

23 Dec 2022 - 15:46
Kembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Pemerintah Anggarkan Dana Tambahan Rp15 Triliun
Salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (ist)

Jakarta, (afederasi.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, pemerintah akan mengucurkan anggaran tambahan sebanyak Rp15 triliun untuk pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang ada di Indonesia.

Kelima destinasi itu adalah Danau Toba (Sumatra Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Madalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).

"Tadi tambahan anggaran yang diperlukan adalah Rp15 triliun. Kami berharap ini bisa dalam dua tahun untuk merampungkan seluruh kegiatan yang dilakukan di lima destinasi pariwisata super prioritas," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, pihaknya telah menyusun sejumlah program pengembangan destinasi dan infrastruktur seperti atraksi, akses, dan amenitas. Kemudian, desa wisata, infrastruktur ekonomi kreatif, dan pengelolaan sampah. Untuk itu pemerintah menargetkan 1,2 miliar hingga 1,4 miliar kunjungan wisatawan nusantara di destinasi-destinasi super prioritas tersebut.

"Kami meningkatkannya dengan banyak event. Misalnnya di Toba pada Februari akan ada F1H20 (F1 boat race) yang diharapkan menjadi pemicu dan pemacu dari wisatawan," ujarnya.

Tidak hanya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan, pemerintah juga menargetkan 4,4 juta orang akan mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan pariwisata ekonomi kreatif.

"Tadi juga sudah disampaikan juga beberapa inovasi. Kita berharap nanti jumlah pekerjaan yang diciptakan oleh pariwisata ekonomi kreatif 4,4 juta dengan beberapa koordinasi lintas kementerian," tandas Sandiaga.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) tersebut harus selesai pada kuartal III di tahun 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Jadi dari sekarang evaluasi semua. Saya pikir dengan keuangan (anggaran) tadi seharusnya sudah tidak ada masalah," ujarnya.

Saat ini pemerintah sedang meningkatkan jumlah pariwisata di dalam negeri. Luhut pun berharap masyarakat tak perlu lagi bertumpu terhadap pariwisata luar negeri.

"Jangan bertumpu pada pariwisata luar negeri karena (masyarakat) kelas menengah kita naik sekarang. Jadi kalau kita bisa mengembalikan segera wisata dalam negeri lebih banyak daripada waktu sebelum COVID-19. Saya kira itu pencapaian yang besar," katanya.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Suharso Monoarfa, menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi dan pariwisata membaik hingga triwulan III dan triwulan IV pada tahun 2022.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen pada tahun 2022. Hal ini didorong oleh perbaikan kesehatan nasional, hari libur nasional terutama yang jatuh di long-weekend, dan penyelenggaraan rangkaian event G20,” pungkasnya. (ans)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow