Kasus Anak Berkonflik dengan Hukum, Bupati Gresik Berikan Atensi dan Pendampingan Khusus
Gresik, (afederasi.com) - Terkait kasus tiga anak yang berkonflik dengan hukum (ABH), karena terlibat dalam pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah Kabupaten Gresik yang dipimpinnya Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani memberikan perhatian secara khusus.
Diketahui, ketiga bocah tersebut masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tersebut melakukan tindak pidana pencurian yakni berinisial F (12), HR (9), dan NA (10).
Gus Yani sapaan akrab Bupati menyatakan bahwa pihaknya terus mendalami kasus ini. Pihaknya pun juga mengungkapkan keprihatinannya atas keterlibatan anak-anak dalam tindak kejahatan yang seharusnya tidak terjadi di usia mereka.
“Kami terus mendalami isu terkait tiga anak ini. Sungguh memprihatinkan, seharusnya anak-anak di usia mereka masih bermain dan belajar, bukan melakukan aksi yang membuat kita tercengang. Ini yang sedang kami selidiki lebih dalam, baik dari sisi keluarga maupun kondisi anak-anak tersebut,” ungkap Gus Yani, Jum’at (21/3/2025).
Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan, Gus Yani menyebut, ketiga anak tersebut ternyata bukan warga asli Gresik. Mereka berasal dari luar daerah dan hanya tinggal sementara di Gresik. Yakni dari Jakarta dan Medan.
Orang nomer satu di Pemkab Gresik ini menerangkan setelah melakukan penelusuran diketahui keluarga mereka sebenarnya bukan penduduk asli Gresik. Mereka hanya ngekos di daerah Gresik. Satu keluarga terdiri dari kakak beradik yang tinggal di kos, sementara satu anak lainnya juga berasal dari luar daerah.
"Kami masih terus mendalami kondisi mereka dan memastikan permasalahan ini bisa segera ditangani dengan baik,” tandas Gus Yani.
Dalam hal ini, Gus Yani kembali menegaskan bahwa kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama orang tua untuk lebih memperhatikan pola asuh dan pendidikan anak-anak.
Kejadian ini, harap Gus Yani, bisa menjadi evaluasi besar tentang bagaimana mendidik anak agar terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Kasus ini harus menjadi evaluasi besar bagi kita semua sebagai orang tua. Bagaimana cara kita mendidik anak-anak agar mereka tumbuh dengan baik, karena seperti yang kita tahu usia mereka seharusnya digunakan untuk belajar dan bermain, bukan melakukan tindakan kriminal,” ujar Gus Yani.
Setelah melakukan evaluasi, Gus Yani lebih lanjut, mengungkapkan bahwa dari hasil evaluasi awal terdapat indikasi bahwa anak-anak tersebut mengalami permasalahan dalam keluarga mereka.
"Hal tersebut diduga menjadi salah satu faktor penyebab mereka terlibat dalam tindakan kriminal," urai Gus Yani.
Tindak lanjut kedepan, pihaknya akan melakukan upaya dan memastikan bahwa anak-anak ini mendapatkan pendampingan yang tepat, baik dari segi hukum maupun sosial.
"Kami ingin memastikan mereka bisa kembali ke jalur yang benar,” pungkas Gus Yani.(frd)
What's Your Reaction?


