Kafe Rindu Rumah, Menyeduh Harapan di Balik Aroma Kopi dan Dinding Bersejarah
 
                                    Tulungagung, (afederasi.com) – Di tengah hiruk-pikuk kota Tulungagung, tepat di Jalan Ahmad Yani Timur No. 76, berdiri sebuah tempat yang menyuguhkan lebih dari sekadar kopi dan camilan.
Di tempat itulah, Kafe Rindu Rumah hadir sebagai oase yang menyatukan nuansa sejarah, cita rasa, dan secercah harapan bagi mereka yang pernah tersisih dari kehidupan sosial.
Kafe ini tidak lahir dari gagasan bisnis semata, melainkan dari kepedulian dan inovasi Lapas Kelas IIB Tulungagung. Mengambil tempat di halaman rumah dinas Kepala Lapas yang merupakan peninggalan kolonial Belanda, Kafe Rindu Rumah diresmikan pada awal Mei 2025 sebagai bagian dari program reintegrasi sosial bagi mantan warga binaan.
Menurut Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP), Doni Galih Sulistyo, tempat ini dulunya hanyalah halaman yang tak banyak dimanfaatkan. Kini, di bawah arahan Kalapas Ma’ruf Prasetyo Hadianto, halaman itu disulap menjadi ruang terbuka yang menghidupkan kembali semangat dan potensi para eks warga binaan.
“Tempat ini adalah bagian dari aset Lapas. Halaman kami manfaatkan sebagai area kafe, sementara bangunannya akan disiapkan untuk menjadi galeri yang menampilkan karya seni warga binaan serta dokumentasi sejarah penjara,” ujar Doni.
Nama "Rindu Rumah" pun bukan tanpa makna. Dipilih langsung oleh Kalapas, nama ini menyiratkan kerinduan mendalam para warga binaan terhadap kehidupan di luar tembok penjara kehidupan yang hangat, penuh cinta, dan peluang untuk berubah.
Saat ini, satu mantan warga binaan telah diberdayakan menjadi staf tetap di kafe tersebut. Namun, komitmen Lapas tak berhenti di situ. Doni menyebut bahwa ke depannya, Kafe Rindu Rumah akan menjadi wadah berkelanjutan bagi warga binaan yang telah selesai menjalani masa hukuman dan siap kembali ke masyarakat.
“Kami ingin tempat ini menjadi alternatif kehidupan baru. Ketika mereka bebas, mereka tidak lagi bingung mau ke mana. Di sini, mereka bisa memulai ulang,” ungkap Doni.
Tak hanya menjual kopi dengan atmosfer nostalgia, Kafe Rindu Rumah juga akan menjadi pusat pameran seni dan dokumentasi sejarah pemasyarakatan. Pengunjung dapat menikmati minuman hangat sembari melihat foto-foto arsip penjara masa lalu dan hasil kerajinan tangan warga binaan yang dipajang dalam galeri.
Bangunan bersejarah yang menaungi kafe ini dulunya adalah rumah dinas Kalapas. Kini, ruang-ruangnya akan diisi dengan narasi visual dan karya seni yang merekam perjalanan panjang sistem pemasyarakatan di Tulungagung dari penjara yang awalnya berlokasi di pusat kota hingga kini bermarkas di Rejoagung, Kedungwaru, dan menjadi Lapas Kelas IIB sejak tahun 2000.
Dalam suasana yang hangat dan beraroma kopi, setiap sudut Kafe Rindu Rumah bercerita tentang proses pemulihan, pembinaan, dan pembuktian bahwa semua orang pantas mendapat kesempatan kedua.
Lebih dari sekadar tempat ngopi, Kafe Rindu Rumah adalah ruang rekonsiliasi antara masa lalu dan masa depan, antara kesalahan dan penebusan, antara tembok penghalang dan jembatan harapan.(dn)
What's Your Reaction?
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            

 
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            