Harjakasi ke-207, Situbondo Hidupkan Kembali Tradisi dan Suguhkan Panggung Budaya Nusantara

15 Aug 2025 - 12:26
Harjakasi ke-207, Situbondo Hidupkan Kembali Tradisi dan Suguhkan Panggung Budaya Nusantara
Bupati Situbondo, Mas Rio saat menjadi pemimpin upacara (alifia rahma/afederasi.com)

Situbondo, (afederasi.com) – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-207 tahun ini berlangsung semarak dengan sentuhan budaya yang kental. Mengusung tema *"Explore the Tradition and Feel the Experience"*, Pemerintah Kabupaten Situbondo mengajak masyarakat dan wisatawan untuk merasakan langsung kekayaan tradisi yang dimiliki daerah berjuluk *Bumi Sholawat Nariyah* ini, Jumat (15/8/2025).

Sejak pagi, halaman upacara dipenuhi warna-warni busana adat dari berbagai penjuru nusantara. Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tampil kompak mengenakan pakaian adat Bali, Madura, Bengkulu, Palembang, hingga Jawa, menciptakan panorama keragaman yang memikat mata.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa Mas Rio, menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah daerah sengaja mengusung konsep berbeda. Melalui tagline *“Agustus Main ke Situbondo”*, ia berharap wisatawan tertarik datang untuk merasakan pengalaman budaya yang otentik.

“Setiap daerah punya ciri khas yang bisa dijual. Di Situbondo, kami ingin menghidupkan kembali permainan tradisional sebagai daya tarik utama,” ujar Mas Rio.

Permainan rakyat yang nyaris punah mulai dari yang dulu populer di kalangan anak-anak hingga yang biasa dimainkan saat pesta rakyat akan dihidupkan kembali, tidak sekadar dipamerkan, melainkan dijadikan ajang perlombaan yang melibatkan semua kalangan usia.

“Banyak permainan yang sudah lama ditinggalkan generasi sekarang akan kita eksplorasi lagi dan hadirkan ke tengah masyarakat,” tambahnya.

Mas Rio optimistis, konsep ini akan menjadi magnet wisatawan mancanegara. Ia menargetkan turis dari Australia, Rusia, China, hingga negara-negara Eropa akan menjadikan Situbondo sebagai destinasi budaya. “Meski dimulai dari skala kecil, langkah ini akan kami kembangkan secara bertahap,” tegasnya.

Upacara Harjakasi ke-207 ini juga menjadi ajang memamerkan busana adat yang memukau. Para peserta tak segan berpose di hadapan tamu undangan dan masyarakat. Sementara itu, Mas Rio sendiri mengenakan busana pandhelungan perpaduan budaya khas Jawa Timuran sebagai simbol akar budayanya.

“Bapak saya orang Jawa, ibu saya orang Situbondo. Jadi ini perpaduan khas yang merepresentasikan keberagaman,” tutupnya.(vya/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow