Gibran dan Kaesang Menjadi Pusat Sorotan: Respons Terhadap Video Viral

Dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, menjadi sorotan setelah menghampiri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam pengambilan nomor urut capres-cawapres.

15 Nov 2023 - 12:51
Gibran dan Kaesang Menjadi Pusat Sorotan: Respons Terhadap Video Viral
Dua putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di sela-sela pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pilpres 2024. (Suara.com/Dea)

Jakarta, (afederasi.com) - Dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, kembali menjadi perbincangan hangat saat mereka menghampiri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dalam acara pengambilan nomor urut capres-cawapres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (15/11/2023) petang.

Sebuah rekaman video menangkap momen Kaesang Pangarep duduk bersimpuh di hadapan Megawati, Ketua Umum PDIP, sembari berbincang. Video tersebut menjadi viral dengan berbagai narasi negatif, bahkan ada klaim bahwa Megawati tidak menerima Kaesang. Gibran, merespons peristiwa ini, menegaskan bahwa hubungan mereka dengan Megawati tidak ada penolakan sama sekali.

"Kita memang dari dulu gitu dengan Bu Mega. Jadi tidak ada penolakan, mana, mana. Nggak mungkin ada penolakan, makanya jangan percaya dengan video potongan-potongan yang beredar di sosmed," kata Gibran seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, Rabu (15/11/2023).

Gibran menyatakan bahwa mereka diterima dengan baik oleh koalisi yang mengusung Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Dalam keterangannya, Gibran menegaskan bahwa tidak ada penolakan, dan mereka bertiga, termasuk Kaesang, diterima dengan baik oleh koalisi tersebut. Gibran juga menepis anggapan yang menyebut Megawati sombong, menggambarkannya sebagai sosok yang sangat baik dan menerima semua orang.

"Nggak, nggak beliau sangat baik, masih menerima kami kok. Dari saya, Kaesang, Pak Prabowo, semuanya diterima. Tidak ada itu ya penolakan-penolakan nggih," paparnya.

Sebelum acara pengambilan nomor urut, Gibran mengungkapkan bahwa suasana sangat cair dan hangat. Bahkan, ada agenda makan bersama dengan hidangan nasi liwet. Hal ini menunjukkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung dalam atmosfer yang santai dan bersahabat.

"Sebelum acara kemarin, semuanya makan nasi liwet dan suasananya sangat cair," katanya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memberikan analisis terhadap tindakan Gibran dan Kaesang. Menurutnya, tindakan kedua putra Jokowi ini dapat dianggap sebagai hal biasa dalam lingkungan adat Jawa. Meskipun begitu, ia menekankan bahwa tindakan tersebut bisa saja memiliki makna lain dalam panggung politik.

"Dalam panggung politik tindakan itu bisa bermakna lain, Gibran dan Kaesang bukan tidak mungkin mendapat arahan dari teknisi politik Jokowi," kata Dedi.

Dedi juga menyoroti kemungkinan bahwa tindakan sungkem Gibran bisa dijadikan propaganda. Menurutnya, sungkem tersebut bisa menjadi materi propaganda karena keluarga Jokowi dianggap menjunjung tinggi adab personal. Ia menekankan bahwa sungkem ini dilakukan pada saat yang tepat, menjadi bagian dari teatrikal yang baik dan terdokumentasikan dengan baik pula.

"Di mana sungkem Gibran menjadi materi propaganda di mana keluarga Jokowi yang menjunjung tinggi adab personal, publik Indonesia mudah tersentuh dengan hal semacam itu. Terlebih, sungkem itu dilakukan saat semua sudah siap secara formal, jika sungkem itu natural, sudah dilakukan sejak awal pertemuan kedua pihak," tuturnya.(mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow