FGD Banyuwangi Hadirkan Muhammad Jazuli: Edukasi Publik Demi Media Sosial yang Sehat

12 Jun 2025 - 21:02
FGD Banyuwangi Hadirkan Muhammad Jazuli: Edukasi Publik Demi Media Sosial yang Sehat
Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Muhammad Jazuli (baju putih) saat di Banyuwangi. (Ist)

Banyuwangi, (afederasi.com) – Upaya melawan disinformasi dan hoaks di ruang digital kini mendapatkan perhatian serius dari berbagai elemen di Banyuwangi, Kamis (12/6/2025).

Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Muhammad Jazuli, tiba di Banyuwangi untuk menjadi pembicara utama dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membendung Disinformasi di Era Digital”, yang akan digelar di Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center, Jumat (13/6/2025).

Muhammad Jazuli yang juga Pemimpin Redaksi iNews Network menegaskan pentingnya literasi informasi bagi masyarakat luas di tengah derasnya arus digitalisasi.

“Edukasi kepada masyarakat terkait informasi sangat penting untuk dilakukan. Saya sangat mengapresiasi inisiatif seperti ini,” tegasnya.

FGD tersebut dirangkai dengan Deklarasi Banyuwangi Positif, sebuah gerakan kolaboratif antara Pemkab Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, dan komunitas jurnalis serta pegiat media sosial, yang tergabung dalam Banyuwangi Media Social Network (BSMN). Komunitas ini menghimpun jurnalis lintas organisasi, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), bersama influencer lokal dan aktivis medsos.

Deklarasi ini lahir sebagai bentuk kepedulian terhadap maraknya penyebaran informasi yang salah, hoaks, serta ujaran kebencian di media sosial, yang seringkali memicu keresahan publik dan mengganggu stabilitas daerah.

Lebih dari sekadar diskusi, FGD ini juga akan menyingkap tantangan jurnalisme modern di era digital, termasuk menjamurnya situs berita tak terverifikasi dan konten-konten provokatif di media sosial. Oleh karena itu, peserta akan diajak memahami batasan etika jurnalistik serta bagaimana menciptakan konten yang informatif, edukatif, dan tidak melanggar hukum.

Pendidikan ini dirasa sangat penting, mengingat masih banyak pihak mulai dari pejabat, tenaga pendidik, pelajar, hingga pelaku usaha yang belum memahami secara utuh fungsi pers dan cara bermedsos yang bertanggung jawab.

Kegiatan ini digagas oleh Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra bersama Pemkab Banyuwangi, dan menjadi yang pertama di Indonesia yang menyatukan jurnalis profesional lintas organisasi bersama pegiat media sosial untuk satu tujuan: melawan disinformasi demi menjaga kedamaian Banyuwangi.

 “Kritik tetap perlu, namun harus membangun dan memberi solusi. Itulah semangat yang dibawa oleh gerakan Banyuwangi Positif,” ujar salah satu panitia.

FGD ini akan dibuka langsung oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, SIK, MH, M.Si, dan menghadirkan pemateri utama Muhammad Jazuli, didampingi Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso, serta Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Komang Yogi Arya Wiguna.(ron)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow