Eri Cahyadi Beri Peringatan, PAD Surabaya Turun Genjot Pajak
Dalam surat edaran tersebut, Walikota Eri Cahyadi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan secara aktif mengawasi dan memantau pelaksanaan pembayaran pajak daerah.
Surabaya, (afederasi.com) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya selama beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan yang signifikan. Dampaknya terasa dalam pembangunan kota Surabaya. Kondisi ini memicu respons cepat dari Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, yang baru-baru ini mengambil langkah dengan mengirim surat edaran kepada semua wajib pajak di Surabaya.
Surat edaran tersebut memuat permintaan kepada para wajib pajak untuk meningkatkan tingkat kepatuhan mereka dalam membayar pajak daerah. Eri Cahyadi menekankan bahwa tim kecil dari Pemerintah Kota Surabaya siap membantu menyelesaikan masalah terkait pajak apabila diperlukan.
Dalam surat edaran tersebut, Walikota Eri Cahyadi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan secara aktif mengawasi dan memantau pelaksanaan pembayaran pajak daerah. "Jika ada wajib pajak yang tidak memenuhi kewajibannya, mereka akan dikenai sanksi," tegas Walikota pada Jumat (24/11/2023).
Hidayat Syah, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kota Surabaya, menyampaikan bahwa surat edaran tersebut telah dikirimkan ke seluruh wajib pajak di Surabaya. Di kota ini, terdapat sembilan jenis pajak, termasuk PBB, BPHTB, pajak hotel, pajak restoran, PPJ, pajak air tanah, pajak reklame, pajak parkir, dan pajak hiburan.
Melalui surat edaran tersebut, Hidayat Syah meminta wajib pajak untuk mentaati kewajiban membayar pajak yang telah diambil oleh pengunjung atau masyarakat. "Pajak yang dibayar pengunjung restoran, misalnya, harus disetor ke Pemkot Surabaya," tambahnya.
Hidayat Syah menyebutkan bahwa langkah-langkah ketat dalam pengawasan pajak ini sudah mulai menunjukkan hasil. Penerimaan pajak restoran pada bulan September hanya mencapai Rp 44,9 miliar, namun mengalami peningkatan menjadi Rp 46,3 miliar pada bulan Oktober.
Petugas Bappeda juga telah ditempatkan di lapangan untuk mencegah tindakan curang para wajib pajak. Salah satu contohnya adalah penghitungan kendaraan yang masuk dan keluar dari tempat parkir. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan penerimaan pajak demi pembangunan yang lebih baik bagi kota Surabaya," pungkasnya. (al)
What's Your Reaction?


