Disperta Jombang Catat Luasan Tanam Tembakau Meningkat 

11 Jul 2025 - 11:42
Disperta Jombang Catat Luasan Tanam Tembakau  Meningkat 
Petani tembakau saat menanam tembakau di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (11/07/2025). (Foto: Santoso/afederasi.com)

Jombang, (afederasi.com) – Memasuki musim kemarau, luasan tanam tembakau petani di wilayah Utara Brantas mengalami peningkatan yang signifikan. Dinas Pertanian (Disperta) Jombang mencatat bahwa sepanjang bulan Juni lalu, luasan tanam tembakau meningkat seluas 4.066 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Jombang, M. Ronny menyatakan melihat kondisi cuaca yang sudah masuk musim kemarau, petani di wilayah utara Brantas kembali menanam tembakau. Pernyataan ini disampaikan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/07/2025).

Ronny menjelaskan bahwa pada bulan Mei, luasan tanaman tembakau hanya mencapai 2.790,75 hektare, sehingga peningkatan ini hampir mencapai 40 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Di Kecamatan Kabuh, luas tanam tembakau mencapai 1.895 hektare, di Kecamatan Kudu 1.093 hektare, Kecamatan Ngusikan seluas 90 hektare, dan Kecamatan Plandaan seluas 123 hektare. Sementara itu, Kecamatan Ploso memiliki luasan tanam tembakau sebesar 856 hektare.

M. Ronny menambahkan bahwa para petani di wilayah Utara Brantas cenderung lebih memilih menanam tembakau dibandingkan dengan tanaman lainnya. “Para petani tetap memilih menanam tembakau meski harus mundur,” ujarnya.

Meski demikian, ada beberapa petani yang memilih untuk mengganti tanaman mereka dengan cabai dan padi, terutama di Kecamatan Plandaan. “Hanya sebagian petani yang mengganti tanamannya,” pungkasnya.

Sementara itu, beberapa petani kembali mencoba peruntungannya dengan menanam tembakau, karena mereka meyakini curah hujan sudah tidak setinggi bulan lalu. 

“Ini sudah mulai tanam baru lagi. Karena kelihatannya sudah masuk musim kemarau,” ungkap Suyanto, salah satu petani asal Desa Sumbergondang, Kecamatan Kabuh. Ia juga menambahkan bahwa bibit yang disiapkannya sudah siap untuk ditanam kembali.

Suyanto mengungkapkan bahwa sebelumnya mereka juga sudah menanam tembakau, namun banyak yang gagal panen akibat intensitas hujan yang tinggi. “Bulan kemarin sudah tanam, tapi banyak yang gagal panen. Ini mulai tanam lagi,” katanya.

Meskipun mengalami kerugian akibat cuaca ekstrem, Suyanto tetap memilih untuk menanam tembakau.

“Ya meski berisiko menanam tembakau apabila cuaca tidak menentu. Tapi apabila untung, untungnya cukup besar,” tegasnya.

Dengan meningkatnya luasan tanam tembakau, diharapkan para petani dapat meraih hasil yang optimal di musim kemarau ini. (san) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow