Dinsos Probolinggo Fasilitasi Pengukuran Kaki Palsu

13 Apr 2025 - 09:36
Dinsos Probolinggo Fasilitasi Pengukuran Kaki Palsu
Nampak petugas Dinsos Probolinggo mengukur kaki palsu. (Agus/afederasi.com) 

Probolinggo, (afederasi.com) — Langkah nyata dilakukan Dinsos Probolinggo dalam memperkuat komitmen terhadap kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas. Dua warga dari Kecamatan Pakuniran dan Krucil menerima fasilitas pengukuran kaki palsu sebagai bagian dari program bantuan mobilitas dari Kementerian Sosial RI.

Proses pengukuran kaki palsu dilakukan langsung di kantor Dinsos Probolinggo pada Jumat, 11 April 2025. Para penerima manfaat didampingi oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), menunjukkan sinergi antar lembaga dalam pelayanan sosial yang inklusif.

Kepala Dinsos Probolinggo, Rachmad Hidayanto, menjelaskan bahwa pengukuran ini menjadi tahap awal dari program bantuan alat bantu bagi disabilitas. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini adalah hasil kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, dalam upaya menghadirkan solusi konkret bagi warga yang membutuhkan.

Menurut Rachmad, keberadaan Dinsos Probolinggo di tengah masyarakat menjadi penghubung penting antara kebutuhan warga dan dukungan program pusat. Ia menyebut arahan Bupati dan Wakil Bupati untuk terus sigap dan tanggap menjadi panduan utama dalam melayani warga berkebutuhan khusus.

Tak hanya menjadi alat bantu fisik, kaki palsu yang diberikan melalui Dinsos Probolinggo diharapkan mampu memulihkan rasa percaya diri dan semangat hidup penerima manfaat. “Ini bukan sekadar alat, tapi juga pemantik harapan dan semangat baru,” ujar Rachmad.

Program dari Dinsos Probolinggo ini juga memberikan dampak psikologis yang signifikan. Penerima tidak hanya mendapatkan kembali kemampuan mobilitas, tapi juga nilai kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan untuk kembali aktif di lingkungan sosial.

Selain kaki palsu, Dinsos Probolinggo membuka kesempatan bantuan bagi alat bantu lainnya seperti kursi roda, tongkat bantu jalan, alat bantu dengar, hingga alat bantu penglihatan. Warga cukup mengajukan melalui jalur resmi seperti TKSK, perangkat desa, atau kecamatan.

Semua proses bantuan yang difasilitasi oleh Dinsos Probolinggo dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan penyedia resmi yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial. Rachmad memastikan bahwa tiap bantuan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik warga yang mengajukan.

Pembuatan kaki palsu yang telah diukur oleh tim Dinsos Probolinggo ditargetkan rampung dalam waktu kurang dari satu bulan. Rencananya, alat bantu tersebut akan diserahkan sebelum akhir April, agar penerima manfaat dapat segera beraktivitas kembali secara normal.

Menurut Rachmad, program yang diinisiasi Dinsos Probolinggo ini merupakan bagian dari strategi Pemkab untuk membangun masyarakat inklusif. Kolaborasi pemerintah pusat dan daerah menjadi fondasi penting dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Dinsos Probolinggo juga menekankan pentingnya masyarakat mengetahui alur pengajuan bantuan. Dengan akses yang jelas dan respons cepat dari pemerintah, tak ada warga yang tertinggal dalam pembangunan, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan fisik. (gus) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow