Dinsos P3AKB Bondowoso Berharap Angka Stunting Turun
Bondowoso, (afederasi.com) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso berharap angka stunting di wilayah setempat turun.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah usai Rembuk Penurunan Stunting di Pendopo Bupati, Kamis (14/3/2024).
Kegiatan itu dihadiri Forkompimda Bondowoso dan sejumlah stakeholder pengampu percepatan penurunan stunting.
"Dalam kegiatan rembuk stunting kali ini juga dilaksanakan penandatanganan komitmen untuk konvergensi percepatan penurunan stunting," ungkap Anis.
Setelah rembuk stunting dilaksanakan di tingkat Kabupaten, maka nanti akan ditindaklanjuti rembuk stunting di tingkat kecamatan.
"Di sana ada tim percepatan penurunan stunting (TPPS) kecamatan. Kemudian TPPS desa dan di bawahnya ada TPK (tim pendamping keluarga)," bebernya.
Anis menyebut, di kabupaten Bondowoso terdapat 1.791 TPK. Tugasnya adalah mendampingi, mengedukasi kelompok risiko stunting (KRS) yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, batita (bawah tiga tahun) dan balita (bawah lima tahun).
"Jadi TPK itu nanti jadi ujung tombak dalam percepatan penurunan stunting, untuk memastikan semua KRS mendapatkan pendampingan," papar Anis.
Ditanya tentang angka stunting, Anis menyatakan jika pihaknya masih menunggu data terbaru dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
"Untuk angka prevalensi stunting di tahun 2023, kita masih menunggu angka yang akan dirilis oleh Kemenkes. Yaitu hasil SKI (Survei Kesehatan Indonesia)," tuturnya.
Ia berharap angka stunting di Kabupaten Bondowoso selama tahun 2023 lalu turun signifikan.
"Ya mudah-mudahan di Bondowoso nanti sesuai rilis dari Kemenkes terbaru itu turun sesuai dengan harapan kita," harapnya.
Mengenai kendala, Anis mengutarakan jika faktor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah dan budaya tunangan di usia anak sangat berpengaruh.
"Meskipun alhamdulillah di tahun ini angka dispensasi kawin di Bondowoso turun signifikan yaitu 41 persen di tahun 2023," terang Anis.
"Mudah-mudahan ini menjadi salah satu pendukung untuk turunnya angka prevalensi stunting di Bondowoso," imbuhnya. (Den)
What's Your Reaction?


