Din Syamsudin Mendorong Indonesia untuk Terus Dukung Palestina dengan Kedekatan Soekarno dan Yaseer Arafat

Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsudin, dengan tegas menyuarakan dukungan Indonesia terhadap Palestina. Alasannya, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

06 Nov 2023 - 09:21
Din Syamsudin Mendorong Indonesia untuk Terus Dukung Palestina dengan Kedekatan Soekarno dan Yaseer Arafat
Profil dan Kisah Yaseer Arafat. (Dok.The Nobel Prize)

Jakarta, (afederasi.com) - Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsudin, dengan tegas menyuarakan dukungan Indonesia terhadap Palestina. Alasannya, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia mengatakan, "Inilah yang harus kita warisi, komitmen untuk membela Palestina tidak boleh berhenti" (Din Syamsudin, 2023) seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Selain itu, Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, memiliki hubungan dekat dengan tokoh Palestina, Yaseer Arafat. Ketika Yaseer Arafat datang ke Jakarta, ia selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan Bung Karno dan keluarganya. Hal ini juga menjadi alasan kuat mengapa Indonesia harus terus mendukung Palestina dalam perjuangan mereka (Din Syamsudin, 2023).

Profil Yaseer Arafat, tokoh Palestina yang sangat dekat dengan Ir. Soekarno, mengungkapkan latar belakang dan perjuangan hidupnya. Yaseer Arafat lahir di Kairo pada 24 Agustus 1929, dari ayah seorang pedagang tekstil Palestina dan ibu dari keluarga tua Palestina di Yerusalem. Meskipun kehilangan ibunya pada usia 4 tahun, Yaseer Arafat tumbuh sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara.

Yaseer Arafat adalah Presiden Otoritas Nasional Palestina pertama dan merupakan seorang pejuang hak penentuan nasib rakyat Palestina. Perjuangan Yaseer Arafat dimulai sejak masa pendidikan, ketika ia bergabung dengan pasukan Arab melawan tentara Israel selama Perang Arab-Israel 1948. Ia bahkan melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar sarjana dalam teknik sipil (Profil Yaseer Arafat).

Yaseer Arafat juga memegang peran penting sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan terlibat dalam perundingan dengan Israel untuk mencari solusi konflik yang berlarut-larut. Selama perundingan-perundingan ini, ia berpartisipasi dalam Konferensi Madrid 1991, Perjanjian Oslo, dan pertemuan di Camp David pada tahun 2000. Yaseer Arafat juga aktif dalam perjuangan bersenjata demi pembebasan Palestina.

Pada tahun 1996, Yaseer Arafat terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Meskipun memimpin Palestina, pemerintahannya dianggap lebih diktator daripada demokratis, menimbulkan kontroversi di antara pendukung dan kritikusnya. Meskipun ada beragam pandangan tentangnya, mayoritas rakyat Palestina melihatnya sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang heroik.

Namun, di sisi lain, banyak warga Israel menganggap Yaseer Arafat sebagai seorang teroris yang tidak pernah menyesali tindakannya. Ia juga dituduh sebagai pemimpin korup yang mengumpulkan kekayaan pribadi sebesar 1,3 miliar dolar Amerika Serikat, tanpa memedulikan kondisi ekonomi rakyat Palestina.

Sebelum meninggal dunia pada tahun 2004, kesehatan Yaseer Arafat mengalami penurunan. Meskipun tim dokter Prancis menyatakan bahwa ia mengalami pendarahan yang disebut disseminated intravascular coagulation, penyebab pasti kematiannya tetap menjadi misteri. (mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow