Densus 88 Sita Senjata dan Bahan Peledak dalam Penggerebekan Terduga Teroris di Sulawesi Tengah

Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengamankan senjata api tipe AK47 dan bahan peledak dari seorang tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dengan inisial AU di wilayah Sulawesi Tengah.

31 Oct 2023 - 12:55
Densus 88 Sita Senjata dan Bahan Peledak dalam Penggerebekan Terduga Teroris di Sulawesi Tengah
Ilustrasi Densus 88 Antiteror. (Polri.go.id)

Sulawesi Tengah, (afederasi.com) - Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengamankan senjata api tipe AK47 dan bahan peledak dari seorang tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dengan inisial AU di wilayah Sulawesi Tengah. Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, menjelaskan bahwa selain AK47, tim mereka juga berhasil menyita barang bukti lainnya, seperti senjata revolver dan senapan angin PCP yang biasanya digunakan untuk latihan. Tindakan penyitaan ini merupakan upaya untuk mengamankan keamanan dalam negeri dari ancaman terorisme. 

Aswin Siregar, juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, memberikan keterangan bahwa dalam penggeledahan ini berhasil disita senjata api jenis AK47 serta amunisi, bersama dengan beberapa senjata lain, termasuk senapan angin PCP yang sering digunakan untuk latihan oleh kelompok teroris. Hal ini menunjukkan kesungguhan Densus 88 dalam memerangi ancaman terorisme yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan di Indonesia.

Selain itu, tim Densus 88 juga berhasil mengamankan beberapa bahan peledak, seperti belerang dan garam himalaya. Garam himalaya ini digunakan sebagai pengganti HCL untuk pembuatan bahan peledak. Penyitaan bahan-bahan tersebut adalah langkah penting dalam mengurangi potensi serangan teroris dan menjaga keamanan masyarakat.

Dari lokasi penggeledahan, penyidik Densus 88 Antiteror Polri juga berhasil menyita sejumlah buku yang biasa digunakan oleh tersangka teroris untuk melakukan propaganda. Buku-buku tersebut merupakan alat penting dalam upaya kelompok teroris untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan ideologi mereka. Densus 88 terus berupaya memutus mata rantai penyebaran ideologi radikal ini.

Selama Oktober 2024, Densus 88 Antiteror Polri telah berhasil menangkap 59 tersangka teroris, beberapa di antaranya telah merencanakan serangan untuk menggagalkan pelaksanaan Pemilu. Aswin Siregar mengungkapkan bahwa tersangka teroris AU memandang Pemilu sebagai bentuk maksiat, dan mereka berusaha menggagalkan pelaksanaan Pemilu sambil merencanakan serangan terhadap aparat keamanan. Densus 88 Antiteror Polri terus berkomitmen untuk menjaga keamanan selama proses Pemilu berlangsung.

Puluhan tersangka teroris yang berhasil ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri terafiliasi dengan beberapa kelompok jaringan terorisme, seperti Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Anshor Daulah (AD). Aswin Siregar juga mencatat bahwa satu dari 59 tersangka teroris yang ditangkap adalah seorang perempuan. Densus 88 terus mengintensifkan upaya mereka untuk mengatasi ancaman terorisme dan menjaga keamanan dalam negeri, terutama menjelang Pemilu.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow