Cetak Tenaga Terampil, Pemkab Trenggalek Gelar Lima Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi

07 Jul 2025 - 16:13
Cetak Tenaga Terampil, Pemkab Trenggalek Gelar Lima Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek Heri Julianto (suparni/afederasi.com)

Trenggalek, (afederasi.com) – Dalam upaya menekan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) menyelenggarakan lima jenis pelatihan kerja berbasis kompetensi.

Sebanyak 100 peserta ambil bagian dalam program ini, yang terbagi ke dalam lima kelompok pelatihan, masing-masing berjumlah 20 orang. Jenis pelatihan yang digelar antara lain tata rias, tata busana (menjahit), tata boga, teknik pengelasan, serta barbershop.

Kepala Dinas Perinaker Trenggalek, Heri Julianto, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari fungsi utama dinasnya dalam menciptakan lapangan kerja dan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten.

"Pelatihan ini kami selenggarakan sebagai langkah konkret untuk menciptakan peluang kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran di Trenggalek," ungkap Heri, Senin (7/7/2025).

Menurutnya, pelatihan berbasis kompetensi memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan pelatihan umum lainnya. Fokus utamanya adalah membekali peserta dengan keterampilan yang spesifik dan dibutuhkan dunia kerja.

"Karena sifatnya berbasis kompetensi, maka pelatihan tidak bisa dilakukan secara singkat. Ada yang berlangsung hingga 18 hari agar peserta benar-benar siap dan terampil," jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, Dinas Perinaker menggandeng sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), seperti LPK Sanita untuk pelatihan barbershop dan tata rias, LPK Tatik Modes untuk tata busana, serta SMK Negeri 2 Trenggalek untuk teknik pengelasan.

Kerja sama ini dilakukan mengingat keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Perinaker. Meski begitu, Heri optimistis seluruh peserta mampu lulus dengan predikat kompeten.

"Selama ini, pelatihan berbasis kompetensi yang kami selenggarakan hampir selalu mencapai tingkat kelulusan 100 persen. Kami harap tahun ini pun demikian," imbuhnya.

Menariknya, peserta pelatihan yang dinyatakan lulus akan mendapatkan dua sertifikat sekaligus: satu dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan satu lagi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Hal ini menjadi modal penting bagi mereka untuk menembus dunia kerja atau bahkan membuka usaha sendiri.

Tak hanya itu, setelah pelatihan selesai, Dinas Perinaker juga melakukan monitoring dan evaluasi melalui grup khusus. Tujuannya adalah untuk mendampingi para lulusan apabila menghadapi kendala dalam dunia kerja, serta menilai efektivitas program.

Lebih jauh, Heri menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat dapat segera mengeluarkan rekomendasi pendirian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) di Trenggalek. Menurutnya, keberadaan UPT BLK sangat krusial dalam menunjang pengembangan pelatihan tenaga kerja secara berkelanjutan.

"Tanpa UPT BLK, Trenggalek hanya bisa mengandalkan APBD yang terbatas. Dengan adanya UPT, kita bisa mengakses berbagai program pelatihan dari pemerintah pusat maupun provinsi, agar Trenggalek tidak tertinggal dari daerah lain," harapnya.

Pelatihan kerja ini rencananya akan ditutup langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, pada hari ini di Pendopo Manggala Praja Nugraha. Dalam penutupan tersebut, beberapa peserta akan menampilkan hasil pelatihan mereka sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus unjuk keterampilan.(pb/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow