BPBD : Banjir Bandang di Tulungagung Diakibatkan Drainase Air Minim
Tulungagung, (afederasi.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung menyatakan banjir bandang di selatan kota diakibatkan oleh sedikitnya drainase air di beberapa titik rawan banjir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tulungagung, Robinson Parsaoran Nadeak mengatakan drainase air di wilayah Tulungagung selatan yang menjadi langganan banjir perlu dilakukan normalisasi lebih lanjut.
Kurangnya drainase di wilayah langganan banjir tersebut mengakibatkan air meluap hingga ke rumah warga dan jalan raya.
"Drainasenya perlu dilakukan normalisasi segera," ujarnya.
Selain itu, menurut Robinson vegetasi di hutan wilayah Tulungagung selatan berkurang. Banyak hutan gundul disana, sehingga mengakibatkan air hujan langsung turun ke bawah gunung.
"Tanaman besar di gunung berkurang, jadi kurang bisa menahan air," katanya.
Berdasarkan data yang saat ini telah masuk ke BPBD, telah terjadi tanah longsor di beberapa wilayah, seperti Pagerwojo, jalan arah niama Besuki, dan Tanggunggunung.
Kemudian banjir juga terjadi di Desa Gamping, Desa Ngentrong, Desa Besole Kecamatan Besuki.
"Di Desa Junjung juga banjir namun tidak separah di Tulungagung selatan," tambahnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir lanjutan, pihaknya bakal melakukan pemantauan dan perbaikan segera terhadap saluran air di wilayah rawan tersebut.
Kemudian untuk rencana kedepan, pihaknya bakal melakukan reboisasi atau penghijauan hutan agar tidak gundul.
"Akan kami lakukan perbaikan, agar saluran air dan daya tampung membaik," pungkasnya.
Sekedar informasi, hujan dengan intensitas deras telah mengguyur wilayah Tulungagung, terutama di wilayah Tulungagung selatan mulai pukul 22.30 (2/10/2022) hingga dini hari (3/10/2022).
Hal tersebut berakibat terjadi banjir bandang terutama di Desa Ngentrong hingga jalan masuk Desa Besole. (er/dn)
What's Your Reaction?