Banyak SMP di Tulungagung Belum Penuhi Kuota Siswa, PPDB Gelombang Kedua Jadi Harapan
Tulungagung, (afederasi.com) - Puluhan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tulungagung masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kuota rombongan belajar (Rombel) pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024. Hingga kini, 75 persen dari total 48 SMP di daerah tersebut belum berhasil memenuhi kuota siswa baru.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, mengungkapkan bahwa PPDB gelombang pertama untuk jenjang SMP telah berakhir beberapa waktu lalu. Dari evaluasi yang dilakukan, sebanyak 37 SMP belum mampu memenuhi kuota rombongan belajar mereka. Lebih mencemaskan lagi, ada empat sekolah yang hanya berhasil menarik 10 siswa baru.
"PPDB gelombang pertama sudah ditutup, kami sudah melakukan evaluasi di mana hasilnya ada 37 SMP tidak mampu memenuhi kuota rombel," kata Rahadi Puspita Bintara pada Rabu (19/6/2024).
Rahadi menjelaskan bahwa sebagian besar SMP yang belum memenuhi kuota terletak di wilayah pinggiran Kabupaten Tulungagung, seperti Kecamatan Sendang, Kecamatan Bandung, dan Kecamatan Rejotangan.
Meski demikian, masih ada kesempatan bagi puluhan SMP tersebut untuk memenuhi kuota pada PPDB gelombang kedua yang akan dilaksanakan pada Jumat (21/6/2024). Saat ini, 48 SMP di Tulungagung sedang menjalani proses pendaftaran ulang.
"Saat ini masih proses daftar ulang, rencananya pada Jumat (21/6/2024) akan ada PPDB gelombang kedua, sehingga SMP yang belum memenuhi kuota rombel bisa memenuhi kuota tersebut," ungkapnya.
Rahadi menyebutkan beberapa alasan mengapa banyak SMP belum memenuhi kuota rombel, termasuk tingginya jumlah SMP baik swasta maupun negeri di wilayah tersebut serta kemungkinan rendahnya angka kelulusan siswa SD.
Setelah pelaksanaan PPDB selesai, Disdik Tulungagung akan melakukan evaluasi mendalam. Jika tetap ada sekolah dengan jumlah siswa yang minim, ada kemungkinan untuk mengkaji opsi merger sekolah-sekolah tersebut. Namun, Rahadi menegaskan bahwa setiap sekolah akan tetap dibuka selama masih ada siswa yang mendaftar, guna memastikan akses pendidikan yang dekat dengan masyarakat.
"Bagi kami, sekolah itu merupakan fasilitas pendidikan yang disediakan pemerintah. Meski siswanya sedikit, selama ada siswa yang mendaftar, sekolah itu akan tetap dibuka untuk mendekatkan akses layanan pendidikan kepada masyarakat," pungkasnya.
Dengan PPDB gelombang kedua yang segera dibuka, diharapkan SMP-SMP di Tulungagung bisa memenuhi kuota rombongan belajar dan terus menyediakan akses pendidikan yang layak bagi masyarakat. (riz/dn)
What's Your Reaction?