Baliho Mahfud MD Jadi Sorotan: Respons Santai dan Protes Terkait Pencopotan Atribut Politik di Bali

Baliho Mahfud MD menjadi sorotan utama dalam respons Bakal Calon Wakil Presiden terhadap tindakan petugas Satpol PP di Bali.

01 Nov 2023 - 13:06
Baliho Mahfud MD Jadi Sorotan: Respons Santai dan Protes Terkait Pencopotan Atribut Politik di Bali
Mahfud MD memberikan respons terkait baliho pencapresannya bareng Ganjar dicopot petugas di Bali. (Antara)

Jakarta, (afederasi.com) - Baliho Mahfud MD menjadi sorotan utama dalam respons Bakal Calon Wakil Presiden terhadap tindakan petugas Satpol PP di Bali. Kejadian ini terjadi ketika petugas secara tiba-tiba menurunkan baliho yang menggambarkan wajahnya bersama Ganjar Pranowo, saat Presiden Jokowi akan melintas.

Mahfud MD, dengan santai dan tertawa, memberikan respons atas kejadian tersebut. Di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, ia menyebut tindakan petugas Satpol PP dalam menurunkan baliho tersebut sebagai sesuatu yang tidak penting untuk direspons.

"Selama baliho itu tidak penting," ujar Mahfud sambil masuk ke dalam mobilnya pada Rabu (1/11/2023), seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Tindakan tersebut berawal dari petugas Satpol PP Provinsi Bali yang mendadak mencabut atribut berbau politik, terutama bendera dan baliho PDIP serta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sebelumnya, spanduk-spanduk tersebut tersebar di sekitar lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Gianyar, Bali.

Penurunan atribut partai politik ini dilakukan sekitar satu jam sebelum Presiden Jokowi tiba di tiga lokasi acara, termasuk di sekitar SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.

Kepala Satpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi, menjelaskan bahwa pencabutan atribut tersebut merupakan perintah dari Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

“Kami diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara, tanpa memandang bendera PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, atau apapun yang terkait,” kata Rai di Gianyar pada Selasa (31/10/2023).

Rai juga menegaskan bahwa tindakan penertiban baliho kampanye ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak ada yang salah dalam proses tersebut, terutama karena belum memasuki masa kampanye.

PDIP sebagai partai yang berlambang banteng moncong putih memberikan tanggapannya terhadap tindakan tersebut. Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, menekankan bahwa Bali merupakan salah satu "kandang" PDIP, dan ia meminta jajarannya untuk melakukan investigasi terkait pencopotan baliho-baliho yang berkaitan dengan PDIP.

"Kita tahu Bali adalah sarang Banteng, kandang Banteng. Jadi jika ada yang berani melakukan tindakan seperti ini, mereka harus segera melakukan investigasi," ujar Komarudin pada Selasa (31/10/2023), saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Ia menegaskan perlunya menghormati PDIP, sebab partai ini saat ini dalam keadaan diam, namun jika terganggu, Banteng bisa menjadi berbahaya.

"Jangan mengganggu Banteng, karena jika Banteng bangun, ia bisa menjadi sangat brutal. Jadi, Banteng tidak pernah cengeng, dan jika ia diam, sebaiknya tidak diganggu," tandas Komarudin. (mg-3/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow