Andika Perkasa Ungkap Tekanan di Pilpres 2019 dan Panglima TNI Yudo Margono Beri Respon
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, mengungkapkan pengalamannya menghadapi tekanan saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) selama Pemilihan Presiden 2019.
Jakarta, (afederasi.com) - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, mengungkapkan pengalamannya menghadapi tekanan saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) selama Pemilihan Presiden 2019. "Bahasa saya tekanan, saya menggunakan tekanan. Tekanan itu ada dan itu langsung kepada saya. Lansung kepada saya." ungkapnya dalam wawancara di podcast bersama eks Ketua KPK Abraham Samad seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Andika memberikan pesan kepada para juniornya untuk menjaga netralitas dalam Pemilu. Ia menekankan pentingnya memahami aturan yang telah ditetapkan dan waspada terhadap godaan atau bujuk rayu. "Usaha ini belum tentu dari puncaknya, tapi dari jajaran jajarannya itu pasti ada jangan sampai kita gak kuat atau bahkan gak tau sehingga akhirnya kita malah melakukan tindakan yang melanggar itu yang saya ingin mereka mewaspadai," tegasnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Respon Panglima TNI terhadap Pernyataan Andika Perkasa
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan tanggapan terhadap pernyataan Andika Perkasa. Yudo mengklaim bahwa pada masa Pilpres 2019, TNI hanya diperintahkan untuk bersikap netral dan tidak mengalami penekanan seperti yang diungkapkan Andika. "Kalau ada penekanan waktu 2019 saya waktu itu masih Panglima Armada Barat. Rasanya tidak ada tuh waktu itu penekanan dari KSAL," kata Yudo seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Yudo menegaskan bahwa prajurit TNI tidak merasa ditekan pada masa itu dan fokus pada tugas pokok yang lebih besar. "Masa saya sampaikan netral ada yang nekan-nekan, kalau netral yang nggak ada nekan, ya Alhamdulillah nggak ada, mudah-mudahan nggak ada. Karena TNI harus fokus pada tugas pokok yang lebih besar," ungkapnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?


