Waspada....! Cerita Nasabah BRI Uangnya Hilang Hingga Ratusan Juta

Sejumlah nasabah BRI di Tulungagung menggeruduk kantor cabang setempat dalam demonstrasi.

13 Jun 2023 - 10:43
Waspada....! Cerita Nasabah BRI Uangnya Hilang Hingga Ratusan Juta
BRI. (Istimewa)

Tulungagung, (afederasi.com) - Sejumlah nasabah BRI di Tulungagung menggeruduk kantor cabang setempat dalam demonstrasi. Mereka mempertanyakan mengenai lenyapnya uang dalam rekening tabungan mereka yang mencapai ratusan juta rupiah. Salah satu nasabah mengaku kehilangan saldo hingga Rp 189 juta dalam waktu sebulan.

Nur Aini, istri dari nasabah BRI bernama Mugiyono, mengungkapkan bahwa uang dalam rekening suaminya hilang antara tanggal 29 April hingga 29 Mei 2023. Selama satu bulan tersebut, saldo rekening mereka mengalami penurunan secara bertahap hingga mencapai jumlah yang mencapai Rp 189 juta.

"Saya baru menyadari pada tanggal 29 Mei saat melihat mutasi di buku rekening kami. Setiap hari selama satu bulan dari 29 April hingga 29 Mei, ada pendebitan di rekening kami yang tidak pernah kami lakukan," ujar istri nasabah BRI, Nur Aini pada Senin (12/6/2023).

Menurut Nur Aini, dalam setiap transaksi yang dilakukan, uang dari rekening suaminya terdebet dengan nominal yang tidak terlalu besar secara langsung, tetapi dilakukan secara berulang dengan jumlah di bawah Rp 2 juta.

"Pada setiap harinya, terdapat 4 hingga 5 kali transaksi dengan nominal seperti Rp 1 juta, dan ada juga Rp 1.997.000. Jika ini dilakukan oleh hacker, tentunya mereka akan mengambil dalam satu kali transaksi dengan jumlah yang besar, misalnya Rp 500 juta," tambah istri nasabah BRI Nur Aini.

Kasus ini telah dilaporkan kepada kantor bank tempat mereka menjadi nasabah di Tulungagung, dan mereka juga membuat surat pengaduan kepada kantor pusat bank tersebut. Namun, jawaban yang diterima tidak memuaskan, karena bank pemerintah tersebut tidak bisa mengembalikan uang yang hilang dengan alasan bahwa transaksi tersebut sah.

Salah satu penjelasan dari pihak bank menyebutkan bahwa transaksi tersebut adalah pengisian saldo dompet digital atau e-wallet menggunakan uang yang keluar dari rekening Mugiyono. Namun, istri nasabah BRI Nur Aini menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memiliki e-wallet seperti Gopay.

Nur Aini berharap bank pemerintah sebagai tempat mereka menjadi nasabah akan bertanggung jawab atas kasus ini dan mengembalikan uang yang hilang dari rekening mereka. Sejak awal, mereka mempercayakan penyimpanan uang mereka di bank tersebut dengan harapan keamanan dan kepercayaan.

"Pada dasarnya, kami tidak melakukan transaksi tersebut, jadi tolong kembalikan uang kami. Saya merasa tidak puas dengan pertemuan hari ini, kami masih menunggu. Mereka memberi kami waktu hingga Jumat pagi," ungkap Nur Aini.

Tak hanya Nur Aini, nasabah BRI lain bernama Sunarni juga merasa dirugikan. Sunarni mengungkapkan bahwa pinjaman uang sebesar Rp 100 juta yang diajukannya telah di-mark up oleh pegawai bank menjadi Rp 125 juta. Selain itu, pembayaran utang yang seharusnya dilakukan oleh bank juga tidak dilakukan.

"Saya meminjam Rp 100 juta, tetapi di bank menjadi Rp 125 juta. Saya menyerahkan setoran di lantai dua kepada Pak Bandi, dia adalah Account Officer saya. Karena saya adalah nasabah lama, saya mempercayainya," kata nasabah BRI Sunarni.

Sunarni telah melaporkan kasus ini langsung kepada pihak bank pemerintah tempat dia menjadi nasabah BRI. Namun, pihak bank menyebutkan bahwa kasus ini merupakan tindakan pribadi dari oknum pegawai tersebut. Mereka menyarankan agar Sunarni menagih sendiri kepada oknum pegawai tersebut.

Dalam klarifikasi yang diberikan, Sunarni mendapatkan penjelasan dari pihak bank bahwa bukan hanya dirinya yang menjadi korban dari oknum pegawai tersebut. Oknum pegawai tersebut telah dipecat dan dilaporkan kepada pihak kepolisian.

"Pegawai tersebut telah dipenjara selama satu tahun dan sekarang telah bebas. Saya masih diwajibkan untuk membayar utang, pihak bank memberikan keringanan dengan hanya membayar pokoknya saja. Namun, saya tidak memiliki uang lagi, dan sertifikat rumah saya juga masih berada di sini," ungkap Sunarni.

Aksi protes dari nasabah BRI dan warga lainnya semakin memanas karena penjelasan yang diberikan oleh pihak bank dianggap tidak memuaskan dan terkesan mengelak dari permasalahan yang sebenarnya.

Menanggapi protes para nasabah, Irwan, salah satu perwakilan bank yang menjadi target protes, menyatakan bahwa pihak bank akan menindaklanjuti keluhan tersebut. Irwan menjanjikan bahwa mereka akan memberikan jawaban tertulis kepada nasabah mengenai tindak lanjut atas keluhan mereka.

"Kami sudah mengirimkan keluhan Bapak Haji (Mugiyono) ke kantor pusat, tetapi bapak belum menerima jawaban. Kami akan memberikan jawaban tertulis mengenai tindak lanjut atas keluhan tersebut," ujar Irwan. (riz) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow