Ribuan Warga Lamongan Berebut 5.800 Wingko Babat
Lamongan, (afederasi.com) - Pastikan Wingko Babat kuliner asli Lamongan, Pemkab Lamongan gelar Festival Gebyar Gunungan Wingko Babat di Lapangan Sawonggaling, Kecamatan Babat, Minggu (30/11/2025). Sebanyak 5.800 buah wingko dari 13 produsen wingko Babat turut disajikan dalam festival yang berhasil menarik antusias ribuan masyarakat.
Festival Gebyar Gunungan Wingko Babat berlangsung meriah. Begitu prosesi dimulai, ratusan warga saling berebut ribuan wingko yang tersusun membentuk dua gunungan besar. Sorak kegembiraan masyarakat membuktikan bahwa kuliner tradisional ini masih memiliki tempat istimewa di hati warga Lamongan.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang hadir sekaligus menyaksikan prosesi rebutan gunungan wingko, menyampaikan bahwa festival ini bukan sekadar perayaan, tetapi bentuk nyata pelestarian kuliner otentik Babat yakni Wingko Babat, makanan tradisional yang telah melegenda sejak masa para pendahulu.
“Festival ini kita maksudkan untuk memberitahukan kepada seluruh masyarakat bahwa wingko itu aslinya dari Babat. Sekarang wingko memang ada di mana-mana, tetapi akarnya bermula dari para leluhur, termasuk dari keluarga Loe Lan Ing yang sampai saat ini masih mempertahankan tradisi tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, perkembangan industri kuliner Wingko membuat muncul banyak varian wingko, baik dari segi bentuk, rasa, maupun proses pengolahannya. Namun, identitas Wingko Babat sebagai kuliner khas daerah harus tetap dipegang teguh.
Pak Yes sapaan akrabnya juga berpesan kepada pelaku usaha untuk terus berinovasi dan menjadikan momentum gebyar gunungan wingko untuk menguatkan branding Wingko Babat agar tetap dicintai lintas generasi.
“Harapan ke depannya, tentu supaya wingko semakin digemari masyarakat sehingga omzetnya meningkat. Produsen juga harus terus meningkatkan kualitas melalui inovasi produk, seperti wingko kering, wingko kriuk, hingga varian rasa yang mengikuti selera anak muda. Kemasan yang lebih modern juga penting supaya eksistensi Wingko Babat tetap diminati,” tuturnya.
Sementara itu Lurah Babat Anom Priyambodo menuturkan pihaknya telah berupaya membuat hak paten untuk makanan khas Babat yakni Wingko supaya dapat melestarikan warisan budaya setempat. “Nama wingko babat nanti akan kita jadikan hak paten, sudah dikoordinasikan dengan pemda dan dinas perindustrian dan perdagangan,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Lamongan berharap Wingko Babat tidak hanya bertahan sebagai ikon kuliner legendaris, tetapi juga semakin berkembang sebagai produk unggulan daerah yang mampu menembus pasar lebih luas. (yan)
What's Your Reaction?


