Pemkab Tulungagung Lampaui Target Pendapatan, Penyerapan Anggaran Capai 94,09 Persen
Tulungagung, (afederasi.com) - Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, melaporkan bahwa penyerapan anggaran belanja tahun 2023 mencapai Rp2,9 Triliun atau setara 94,09 persen dari alokasi anggaran.
Pengumuman ini disampaikan pada Rabu (5/6/2024) dalam rapat paripurna penyampaian ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023, yang digelar di Gedung Graha Wicaksana dan dipimpin oleh Ketua DPRD Tulungagung, Marsono. Rapat tersebut juga dihadiri oleh sejumlah kepala OPD serta camat.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengungkapkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023 telah melampaui target, mencapai 107 persen. Dengan anggaran pendapatan sebesar Rp2,6 triliun, realisasi mencapai Rp2,8 triliun.
"Alhamdulillah, pendapatan kita melebihi target, artinya capaian kita mencapai 107 persen," jelas Heru.
Dalam hal anggaran belanja, dari total Rp3 triliun yang dialokasikan, Rp2,9 triliun berhasil diserap, setara dengan 94,09 persen. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (Silpa) sebesar Rp374 miliar akan digunakan untuk anggaran tahun 2024.
"Silpa ini bagian dari pendapatan, yang akan kita gunakan pada tahun anggaran 2024 mendatang," paparnya.
Heru menjelaskan bahwa penyerapan yang belum maksimal disebabkan oleh sisa dari kontrak pekerjaan fisik serta penghematan dari perjalanan dinas dan beberapa kegiatan lainnya.
"Kalau untuk capaian fisik sudah 100 persen, tapi ada Silpa dari kontrak kerja," ujarnya.
Dengan capaian 94,09 persen, Heru menilai bahwa penyerapan anggaran belanja telah melebihi angka psikologis sebesar 90 persen, dan pendapatan yang mencapai 107 persen menunjukkan kinerja yang baik.
"Pertanggungjawaban APBD ini akan dibahas di tingkat DPRD. Kami siap menerima kritik dan masukan dari rekan-rekan DPRD untuk perbaikan ke depan," tegas Heru.
Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, mengapresiasi penyerapan APBD yang mencapai di atas 90 persen, menyebutnya sebagai capaian yang baik. Ia menekankan pentingnya belajar dari hal teknis dan non-teknis yang terjadi di lapangan untuk meningkatkan kinerja di masa depan.
"Hal teknis maupun non-teknis di lapangan dijadikan pelajaran untuk memberikan spirit agar APBD ke depan lebih maksimal lagi. Pemanfaatan dan kemanfaatan untuk rakyat menjadi catatan penting untuk kita," tambah Marsono.(dn)
What's Your Reaction?


