Pekerja Gaza Terusir dari Israel Akibat Serangan Hamas: Kisah Mereka di Tempat Penampungan
Serangan militan Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) mengakibatkan ribuan pekerja asal Gaza diusir secara paksa dari tempat kerja mereka di Israel.

Gaza, (afederasi.com) - Serangan militan Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) mengakibatkan ribuan pekerja asal Gaza diusir secara paksa dari tempat kerja mereka di Israel. Sebanyak 600 pekerja tiba di Ramallah dari Israel setelah anggota keamanan Israel mengangkut mereka ke pos pemeriksaan di Tepi Barat pada Rabu (11/10/2023).
Para pekerja Gaza yang diusir secara paksa telah ditempatkan di tempat penampungan sementara yang disiapkan oleh pemerintah lokal Ramallah. Di sana, mereka mencoba mencari ketenangan dalam situasi yang memprihatinkan sambil terlibat dalam berbagai perbincangan.
Jumlah pekerja yang mencari perlindungan terus meningkat, dan banyak orang yang tiba di tempat penampungan sementara tersebut. Gubernur Ramallah, Laila Ghannam, menyampaikan keprihatinan atas peningkatan jumlah pekerja Gaza yang mencari perlindungan. Hingga saat ini, sudah ada 600 pekerja yang terdaftar, dan diperkirakan akan ada lebih banyak yang datang.
Ghannam membandingkan situasi ini dengan tantangan yang dihadapi selama pandemi COVID-19. Ia menekankan perlunya mendokumentasikan cedera yang dialami pekerja Gaza akibat tindakan tentara Israel yang menahan mereka, dan segera memberikan perawatan kepada mereka yang terkena dampak.
Beberapa pekerja Gaza, seperti Raed Al-Moghribi, yang memiliki izin kerja sah di Israel, menceritakan pengalaman mereka dengan tentara Israel. Mereka mengalami tindakan kekerasan fisik, termasuk pemukulan yang mengakibatkan luka di mulut dan gigi. Meski telah mengalami penderitaan, mereka masih berharap situasi akan membaik.
Tim medis hadir di tempat penampungan untuk memeriksa para pekerja dan memberikan perawatan yang mereka butuhkan. Dengan kondisi yang memprihatinkan, pos kesehatan keliling memberikan perawatan segera.
Khader Achour, seorang pekerja Gaza yang bekerja di Israel, merindukan keluarganya di Gaza. Namun, ia khawatir bahwa rumahnya telah hancur akibat serangan udara Israel, sehingga ia tidak akan dapat mengenali lokasinya.
Meskipun menghadapi situasi sulit, para pekerja Gaza tetap berharap untuk masa depan yang lebih baik. Mereka mempercayai bahwa Tuhan akan membimbing mereka melewati masa-masa sulit ini.
Serangan Hamas terhadap Israel telah memicu ketegangan di wilayah tersebut, dengan pertempuran yang telah menewaskan ratusan warga di kedua pihak. Sementara perang berlanjut, Israel bertekad untuk menghancurkan kekuasaan Hamas di Gaza, sementara baku tembak terjadi di perbatasan utara Israel dengan militan di Lebanon dan Suriah. Konflik regional semakin memanas, dan upaya perdamaian terus menjadi tantangan. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?






