Mayjen TNI Candra Wijaya , Tekankan Gotong Royong dan Kemandirian Desa

01 Aug 2025 - 16:47
Mayjen TNI Candra Wijaya , Tekankan Gotong Royong dan Kemandirian Desa
Kunjungan Rombongan Mayjen TNI Candra Wijaya turut didampingi Komandan Kodim 0814/Jombang Letkol Kav Dicky Prasojo, Bupati Jombang Warsubi, serta unsur Forkopimda Kabupaten Jombang, Jumat (01/08/2025). (Foto:istimewa)

Jombang, (afederasi.com) - Ada yang berbeda di Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Jumat pagi itu. Warga berkumpul menyambut kedatangan Mayjen TNI Candra Wijaya, Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI, yang datang melakukan pengawasan dan evaluasi program TMMD ke-125 tahun 2025. Program yang biasanya dikenal lewat pembangunan infrastruktur ini kini menjelma menjadi ruang perjumpaan yang akrab antara rakyat dan TNI.

Kunjungan Mayjen TNI Candra Wijaya menjadi simbol kuat bahwa TMMD bukan sekadar proyek pembangunan, melainkan momentum strategis menguatkan relasi negara dengan masyarakat desa. Dalam tinjauan ke Dusun Gondang dan Dusun Kromong, ia tak hanya melihat jalan paving dan mushola, tetapi juga menyimak denyut gotong royong yang tak pernah padam.

Dalam rombongan TMMD itu turut hadir Komandan Kodim 0814 Jombang Letkol Kav Dicky Prasojo, Bupati Jombang H. Warsubi, dan unsur Forkopimda. Mereka menyaksikan progres fisik di lapangan—sebuah bukti konkret bahwa TMMD menancapkan pengaruh tak hanya pada bangunan, tapi juga pada cara warga memandang masa depan mereka.

Usai meninjau lokasi, para pimpinan melaksanakan Salat Jumat berjamaah bersama warga. Momen tersebut mempertegas pesan bahwa TMMD adalah bentuk kemanunggalan TNI dan rakyat, bukan sekadar jargon. Di sela kegiatan, Mayjen Candra menegaskan bahwa TMMD harus terus dijaga sebagai sarana memperkuat ketahanan sosial desa.

“Program TMMD ini membangun semangat, bukan hanya jalan. Kita ingin desa menjadi ruang yang mandiri, dan masyarakat merasa negara hadir bersama mereka,” ujar Candra dengan nada tegas, namun akrab.

Program TMMD ke-125 di Jombang sendiri menyasar berbagai sasaran fisik dan non-fisik. Mulai dari rehabilitasi jalan paving sepanjang 1.178 meter di Dusun Kromong, pembangunan mushola di Dusun Gondang, hingga penyediaan dua sumur bor dan penghijauan sepanjang 1.800 meter di Dusun Banyuasin. Bahkan, tiga unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pun direnovasi sebagai bagian dari totalitas kerja TMMD.

Letkol Kav Dicky Prasojo mengungkapkan bahwa progres fisik TMMD telah mencapai 80 persen. “Pembangunan jalan tinggal menyisakan 20 persen. Kami optimis rampung tepat waktu,” ujarnya. Ia menambahkan, program ini tidak hanya memperbaiki struktur fisik, tapi juga memperkuat ketahanan sosial masyarakat desa.

Bupati Jombang, Warsubi, tak ketinggalan memberi apresiasi tinggi terhadap keberhasilan TMMD di wilayahnya. Ia menilai bahwa hadirnya TNI dalam pembangunan desa merupakan cermin kehadiran negara secara nyata. “Lewat TMMD, warga merasa disapa. Tak hanya infrastrukturnya yang dibangun, tapi juga semangat dan harapan mereka,” katanya.

Dalam konteks pembangunan daerah, TMMD telah menjadi instrumen percepatan pemerataan. Bagi Bupati yang akrab disapa Abah ini, program ini menyentuh pinggiran yang sering luput dari perhatian pembangunan formal. Ia berharap semangat TMMD bisa dijaga dan ditularkan ke program-program pembangunan lainnya.

Dengan capaian dan kolaborasi lintas sektor, TMMD di Jombang membuktikan diri sebagai model keterlibatan langsung TNI dalam proses pembangunan. Bukan hanya membangun jalan desa, tapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah—dengan gotong royong sebagai fondasinya. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow