Lestarikan Budaya, Warga Desa Gedangsewu Gelar Tradisi Grebek Suro
Kediri, (afederasi.com) - Warga di Desa Gedangsewu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri menggelar tradisi grebeg suro, Jumat (4/8/2023) pagi.
Ritual sakral ini dilaksanakan dalam rangka perayaan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah sekaligus menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78.
"Acara ini sudah digelar dua kali, jadi tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur atas kelimpahan rejeki di desa ini," jelas Kepala Desa Gedangsewu, Ruslan Abdul Ghani usai acara.
Pada tahun kedua tradisi grebeg suro di Desa Gedangsewu ini digelar lebih meriah. Apalagi bertepatan pada bulan Agustus, dimana Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.
Dari pantauan dilokasi, sejak pagi hari, arakan puluhan tumpeng sebagai bentuk sedekah bumi berjalan beriringan dari lapangan desa menuju area Wisata Sumber Wungu.
"Jadi ada doa bersama, kirab budaya dan juga uri-uri budaya. Di sumber ini pula dulu nenek moyang kita babat alas, jadi kita harus ingat dan lestarikan," terangnya.
Ruslan meyakini dengan perayaan seperti ini generasi muda bisa tetap ingat dengan sejarah. Selain itu, momen nuansa kemerdekaan juga ditampilkan agar rasa cinta tanah air semakin tinggi.
"Harapan saya warga Gedangsewu bisa tetap tenang, jangan ribut, kalau nanti pemilu ada pilihan berbeda jangan terpisah tapi tetap damai," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri, Agus Cahyono saat dikonfirmasi mengaku mengapresiasi atas perayaan kebudayaan tersebut.
Seperti sebelumnya dalam melaksanakan perayaan kemerdekaan pihaknya mengimbau agar tidak melakukan pawai battle sound, lantaran banyak menerima masukan dari warga. Salah satunya adalah untuk menjaga kondusifitas wilayah.
"Acara kebudayaan seperti ini bagus, bisa menumbuhkan rasa cinta akan sejarah desa, tak lupa potensi juga turut diangkat tujuannya pemberdayaan UMKM dan ekonomi terangkat," ungkapnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?






