Ketua Bamus Betawi: Pidato Heru Budi Hartono tentang IKN Motivasi Tanpa Tendensi Politis

Ketua Badan Musyawarah Suku Betawi (Bamus Betawi) 1982, Haji Oding, menilai bahwa pidato Heru Budi Hartono, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, mengenai Ibu Kota Negara (IKN) di depan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta beberapa waktu lalu bersifat motivasional dan tidak mengandung tendensi politis.

04 Dec 2023 - 13:09
Ketua Bamus Betawi: Pidato Heru Budi Hartono tentang IKN Motivasi Tanpa Tendensi Politis
Ketua Badan Musyawarah Suku Betawi (Bamus Betawi) 1982, Zainuddin atau Haji Oding.

Jakarta, (afederasi.com) - Ketua Badan Musyawarah Suku Betawi (Bamus Betawi) 1982, Haji Oding, menilai bahwa pidato Heru Budi Hartono, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, mengenai Ibu Kota Negara (IKN) di depan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta beberapa waktu lalu bersifat motivasional dan tidak mengandung tendensi politis.

Menurut Oding, orang Jakarta, terutama Betawi, cenderung menjalani kehidupan sehari-hari dengan sentuhan guyon atau canda. Oding percaya bahwa ASN DKI, yang telah akrab dengan kehidupan warga Jakarta, dapat menangkap nilai-nilai positif yang disampaikan Heru Budi.

"Pak Heru memberikan pidato sesuai dengan kultur masyarakat Jakarta, terutama Betawi, yang bersifat egaliter dan penuh dengan canda. Tidak perlu merespon berlebihan atau mempolitisir pidatonya," ujar Haji Oding di Jakarta seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, Sabtu (2/12/2023).

Menurut Oding, pernyataan Heru tidak menciptakan kesan negatif terhadap IKN. Sebaliknya, Oding yakin bahwa masyarakat Betawi sejalan dengan Heru dalam mendukung perpindahan Ibukota Negara. Bahkan, Bamus Suku Betawi 1982 telah memberikan masukan dan usulan RUU Daerah Khusus Jakarta kepada Baleg RI sebagai bentuk dukungan terhadap rencana tersebut.

"Orang Betawi sejalan dengan Pak Heru Budi dan mendukung perpindahan Ibukota. Bamus Suku Betawi 1982 telah berkontribusi dengan memberikan masukan terkait RUU Daerah Khusus Jakarta," ungkap Haji Oding.

Oding juga memberikan pandangan terkait ASN DKI, yang dianggap memiliki Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) atau tambahan penghasilan pegawai (TPP) terbesar di antara daerah lain. Menurutnya, ASN DKI perlu bekerja lebih baik untuk mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Ia mencontohkan, "Misalnya, jika ASN tidak bekerja dengan baik, ada kemungkinan pindah ke luar daerah. Bukan berarti daerah itu buruk, tetapi pesan yang harus diambil adalah bahwa penghasilan di luar DKI mungkin tidak sebesar di DKI."

"Sebelum mengartikan pernyataan Heru secara negatif, sebaiknya kita perhatikan dengan seksama. Ada potensi percepatan karir di IKN, dan ini bisa berdampak positif terhadap pendapatan saat kembali ke DKI," tambahnya.

Haji Oding menyatakan bahwa sejumlah komentar miring yang beredar di publik terkait pernyataan Heru Budi sudah diluar substansi dan lebih bersifat politis. Ia mengajak semua masyarakat Jakarta untuk mendukung agenda Pemprov DKI terkait IKN dan menciptakan suasana pemilu yang aman dan damai.

"Harapannya, masalah ASN dan IKN ini tidak perlu diperbesar. Fokus pada penanganan banjir, kemacetan, dan pekerjaan prioritas lainnya seperti yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi," pungkas Haji Oding.(mg-2/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow