Ketika Kaum Difabel di Probolinggo Kumpul Memberi Manfaat: Mendongeng Hingga Berkesenian
Hal ini dilakukan oleh Perkumpulan Komunitas Difabel Kabupaten Probolinggo (PDKPro) menggandeng penggerak seni asal Kecamatan Kraksaan, Indah Sari.
Probolinggo, (afederasi.com) - Para penyandang disabilitas atau kaum difabel di Kabupaten Probolinggo berkumpul pada Minggu (5/11/2023).
Tidak asal kumpul. Mereka menebar manfaat kepada masyarakat, mulai dari mendongeng untuk anak-anak hingga berkesenian.
Hal ini dilakukan oleh Perkumpulan Komunitas Difabel Kabupaten Probolinggo (PDKPro) menggandeng penggerak seni asal Kecamatan Kraksaan, Indah Sari.
Ketua PDKPro, Zulfiqor Ilmiawan menyatakan jika sahabat difabel juga bisa menjadi bagian dari masyarakat yang selama ini dipandang sebelah mata.
"Kegiatan hari ini mulai dari mendongeng, baca buku itu keren, juga mengajarkan bagaimana bermain tradisional dengan bahan daun pisang, daun nangka dan lainnya," ungkapnya.
Selain itu, ada juga pembuatan wayang buah sebagai sarana healing dan edukasi literasi alam.
PDKPro menggelar ragam kegiatan positif saban bulan dengan tema yang berbeda.
"Kita juga membuat produk unggulan UKRaK (Udeng Kraksaan) dengan bahan batik yang dibuat sendiri," ucapnya.
Karya itu dipadukan dengan seni lukis dan juga mix media, sehingga nampak kekinian dan modis.
"Acara berlangsung dimulai pukul 12 siang sampai 3 sore dan diikuti oleh anak, warga, pemuda juga lansia yang juga tak kalah semangat ikut acara," tuturnya.
PDKPro melaksanakan kegiatan ini menggandeng pegiat seni di wilayah setempat.
Salah satunya adalah Indah Sari, pelukis sekaligus penggerak seni budaya di kabupaten Probolinggo.
"Tujuannya untuk membangkitkan semangat bahwa dengan keterbatasan tidak menghalangi langkah disabilitas untuk berbuat lebih," terang Indah.
Ia menilai, pada dasarnya masyarakat difabel memiliki kemampua, namun belum ada peluang untuk bisa menyalurkan.
"Ke depan PDKPro akan terus melakukan banyak inovasi melalui produk kami yang bernama KaKi, singkatan dari Karya Kita Disabilitas," paparnya.
Kendati demikian, Indah mengakui bahwa kendala yang dihadapi saat ini adalah modal untuk mengawali usaha.
"Semoga ke depan ada bantuan untuk modal awal usaha KaKi lebih berkembang lagi," harapnya.
Ia menambahkan, PDKPro juga memiliki tim kreatif yang dibentuk untuk usaha KaKi tadi.
"Ada 10 sahabat difabel yang bekerja untuk membersarkan usaha kami. Ada yang menjahit, membatik, memasak, membuat mebel, membuat sangkar burung, menyablon, melukis dan lainnya," urai warga Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo ini.
Indah berharap pemerintah tidak hanya memberi pelatihan tapi kesempatan kerja bagi kalangan difabel.
"Lebih baik kami berinovasi dan membuat karya nyata tapi jangka panjang bisa menjadi penghasilan kami bersama," ulasnya.
Indah berharap pemerintah memberikan kesempatan kerja untuk kaum difabel yang termarjinalkan.
"Karena untuk tuna daksa masih bisa bekerja mesti ada keterbatasan," pungkasnya.(den)
What's Your Reaction?


