Karnaval Desa Lampeji Dongkrak Perekonomian
Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, sehingga berdampak positif pada ratusan UMKM di wilayah setempat.
Jember, (afederasi.com) - Karnaval budaya di Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur berhasil mendongkrak ekonomi masyarakat.
Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, sehingga berdampak positif pada ratusan UMKM di wilayah setempat.
Mereka sangat merasakan multiplier effect kegiatan ini, bahkan beberapa UMKM sampai kehabisan stok jualannya karena diserbu pembeli.
Dengan demikian, omzet mereka meningkat tajam hingga tiga kali lipat dibanding hari-hari biasanya.
"Pembeli gak putus-putus dari tadi. Dari baru datang sampai habis. Alhamdulillah, dagangan saya habis dah," ucap penjual bakso gerobak, Miftah.
Hal yang tak jauh beda dikatakan oleh pedagang asongan, Ahmad. Baginya, karnaval budaya ini bukan hanya soal mengenang jasa pahlawan saja, namun juga momentum memperbaiki ekonomi.
"Jadi banyak hikmahnya. Ada budaya, ada kreativitas yang unik-unik juga. Semuanya menyatu dalam kegiatan ini," ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Lampeji, Arie Wahyudi, berharap karnaval Budaya bertajuk Bhineka Tunggal Ika ini menjadi pemantik meningkatnya UMKM dan kreativitas masyarakat.
Hal itu juga selaras dengan harapan Bupati Jember, Hendy Siswanto, terkait pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.
"UMKM ini menjadi perhatian bapak bupati. Jadi hampir semua kegiatan yang kami laksanakan diusahakan digelar di ruang terbuka, agar bisa terjadi perputaran ekonomi," ungkapnya.
Tidak hanya itu, event tahunan ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai ajang silaturahmi antar sesama.
"Beberapa komunitas dan perguruan silat juga bersilaturahmi. Kami senang mereka rukun. Dengan begitu, Desa Lampeji menjadi semakin kondusif," pungkasnya.
Karnaval budaya tersebut digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, berlangsung pada Minggu, 10 September 2023.
Peserta karnaval berangkat dari lapangan Dusun Kemirisongo, berjalan melewati Dusun Curahlaos, Sumberagung, Peji Mangar, dan finish di lapangan Desa Lampeji.
Peserta terdiri dari 12 lembaga pendidikan di desa setempat mulai SD, MI, SMP, hingga seluruh RT/RW dan ribuan masyarakat sekitar.
Di sisi lain, Camat Mumbulsari, Fariqul Mashudi, optimis dengan kegiatan ini dapat memulihkan ekonomi masyarakat dengan cepat.
"Dengan kondisi yang ramai ini tentu dapat membuat UMKM berkembang, sehingga terjadi perputaran uang di Desa Lampeji," pungkasnya (gung)
What's Your Reaction?