Kabupaten Tulungagung Masuk Tiga Besar Jawa Timur Pemasok Babi

Tulungagung, (afederasi.com) - Kabupaten Tulungagung menjadi pemasok babi terbesar di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Bahkan Kabupaten Tulungagung menjadi nomor 3, yang mana dua kecamatan mendominasi.
Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani, Selasa (6/6/2023).
Menurutnya Tulungagung sudah bertahun - tahun memasuki 10 besar pemasok Babi di Jawa Timur, kali ini pada posisi 3 besar. Hal tersebut bisa mendominasi lantaran banyaknya populasi babi yang dikembangbiakkan para peternak.
Adapun peternak babi yang mendominasi pengiriman babi yakni di Kecamatan Ngunut dan Pegerwojo, sedangkan untuk di Kecamatan Pagerwojo hanya cabang dari peternak yang ada di Kecamatan Ngunut, sehingga skalanya masih tergolong kecil.
"Pusatnya di Ngunut untuk Pagerwojo merupakan peranakan dari Ngunut," jelas Tutus, Selasa, (6/6/2023).
Tutus melanjutkan, berdasarkan data dari kepengurusan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Diketahui jika pengiriman hewan ternak babi tersebut dikirim tidak hanya di Jatim saja. Melainkan terdapat tiga wilayah yang menjadi sasaran pengiriman babi dari Tulungagung yakni Surabaya, Bandung dan Jakarta.
"Setiap minggu pasti ada pengiriman ke sana, hal ini menjadi pemasok terbesar ketiga dari Jatim setelah Malang dan Pasuruan," ungkapnya.
Secara teknis, babi hasil pengembangbiakan peternak di Tulungagung itu dikirim dalam kondisi hidup yang diperuntukkan sebagai kebutuhan konsumsi.
Bahkan sekali melakukan pengiriman, para peternak babi tersebut mengirim ratusan babi sekaligus ke pelanggannya.
Terkait bibit babi yang didapat untuk dikembangbiakkan, mayoritas peternak babi di Tulungagung terumata di Kecamatan Ngunut rupanya tidak pernah mendatangkan babi dari luar Tulungagung. Disinyalir jika para peternak babi itu sudah menerapkan sistem pembiakan secara mandiri.
Masih menurut Tutus, hal itu bisa saja terjadi lantaran para peternak babi di Kecamatan Ngunut sudah menjalankan usaha pembiakan tersebut secara turun temurun.
Bahkan sampai saat ini tercatat populasi babi di Tulungagung sudah menyentuh angka 10 ribu ekor babi yang dikembangbiakkan para peternak babi.
"Kemungkinan usahanya sudah berdiri sejak lama dan terus dijalankan turun temurun. Makanya mereka tidak mendatangkan babi dari luar, malah babi yang di Ngunut diambil untuk dilakukan pembiakan di Pagerwojo," pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?






