Jawaban Haji Tohari Usai Didorong Jadi Cabup PKB Bondowoso

Ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir pernah menyampaikan pernyataan ke media bahwa pihaknya mendorong para kader terbaik di PKB untuk nyabup di Pilkada 2024.

13 Mar 2024 - 15:21
Jawaban Haji Tohari Usai Didorong  Jadi Cabup  PKB Bondowoso
Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bondowoso, H. Tohari. (Deni Ahmad Wijaya/Afederasi.com)

Bondowoso, (afederasi.com) - Haji Tohari menjadi salah satu sosok yang didorong oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir untuk mencalonkan diri sebagai Bupati di Pilkada 2024.

PKB leluasa bicara perihal Pilkada Bondowoso yang bakal dihelat pada November 2024 mendatang.

Di Bondowoso, PKB superior dengan proyeksi perolehan 35 persen kursi DPRD periode 2024-2029.

Raihan 16 dari 45 kursi di legislatif Kabupaten Bondowoso sudah cukup bagi PKB mengusung cabup-cawabup sendiri, meskipun tanpa koalisi dengan parpol manapun.

Sebab aturannya, cabup-cawabup bisa diusung oleh parpol atau gabungan parpol dengan perolehan minimal 20 persen dari total kursi di DPRD.

Artinya, cabup-cawabup di Bondowoso bisa diusung oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki 9 kursi.

PKB jadi satu-satunya parpol di Bondowoso yang bisa mengusung sendiri sepaket lengkapnya karena meraup lebih dari 9 kursi.

Sedangkan parpol lainnya masih perlu berkoalisi karena tidak ada yang menyentuh angka 9 kursi.

Di antaranya Partai Golkar 7 kursi, PPP 7 kursi, PDIP 5 kursi, Gerindra 4 kursi, Partai Demokrat 3 kursi, PKS 2 kursi dan Partai Gelora 1 kursi.

Ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir pernah menyampaikan pernyataan ke media bahwa pihaknya mendorong para kader terbaik di PKB untuk nyabup di Pilkada 2024.

"Biarkan saya jadi akar saja. Tidak ada rotan, akar pun jadi," kata Ahmad Dhafir beberapa waktu lalu.

Ketua DPRD Bondowoso 4 periode ini membuka ruang seluas-luasnya kepada kader PKB, termasuk Tohari yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPC PKB Bondowoso.

"Kalau pak Haji Tohari mau, monggo. Saya akan dorong," tegas warga Desa Tegalmijin, Kecamatan Grujugan ini.

Haji Tohari kemudian menanggapi pernyataan dukungan kepada dirinya tersebut.

"Terima kasih pak ketua yang mendorong saya menjadi salah satu calon bupati," katanya dikonfirmasi media, Selasa (12/3/2024) malam.

Namun ia lantas melakukan hal yang sama kepada ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso itu.

"Dan begitu sebaliknya, saya juga mendorong pak ketua untuk menjadi calon bupati," ucap Tohari.

Dia mengakui bahwa di tubuh PKB terdapat lebih dari satu kekuatan besar.

"Kalau ini dianggap sebagai sebuah kekuatan, maka ada 2 kekuatan yang nanti akan bersatu," terang Tohari.

Ia menegaskan jika 2 kekuatan besar itu tidak untuk dibenturkan, melainkan dipersatukan agar PKB semakin kokoh.

"Bukan menjadi 2 kekuatan yang nanti akan dipecah menjadi setengah-setengah. Jadi kalau ini dianggap ada 2 kekuatan, maka menjadi 2 kekuatan yang kita satukan," tegas alumnus santri Ponpes Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Probolinggo ini.

Lantas siapa yang bakal maju sebagai calon Bupati Kabupaten Bondowoso periode 2024-2029 dari PKB?

"Kalau saya menginginkan pak Dhafir. Kemudian pak dhafir menginginkan saya, umpamanya begitu," ulasnya.

Kata Tohari, saat ini hanya tergantung 2 pihak yang ia sebut sangat berpengaruh dalam pencalonan Bupati Bondowoso dari PKB.

"Tergantung sekarang siapa yang diinginkan oleh NU. Siapa yang diperintah oleh pesantren. Itulah yang nanti kita amankan bersama," paparnya.

Ia kemudian mencontohkan apabila nantinya yang menerima mandat untuk maju Pilkada adalah H. Ahmad Dhafir, maka pihaknya wajib taat perintah.

"Jadi kalau pak ketua, pak dhafir yang harus dicalonkan, maka tentunya saya dan seluruh kader PKB punya kewajiban menjalankan apa yang diperintahkan oleh NU dan pesantren," janji Tohari.

Dalam hal pencalonan, muncul isu bahwa 'kiblat' penentu PKB salah satunya adalah Ponpes Nurul Jadid, namun hal ini ditepis oleh Tohari.

"Tidak hanya Nurul Jadid. Semua pesantren menjadi kiblat kita. NU jadi kiblat kita dalam pencalonan," jawabnya.

Kendati bergerak sesuai perintah NU dan Pondok Pesantren, namun PKB berjanji tidak hanya akan mengakomodir kepentingan NU saja.

"Apa yang nanti harus dilakukan oleh bupati dari PKB, maka semua harus terakomodir. Tidak hanya akomodir NU dan pesantren," tegasnya.

Sebab tidak semua warga Kabupaten Bondowoso NU dan santri, bahkan tidak semua muslim.

"Itu menjadi tugas siapapun nanti yang menjadi bupati dari PKB," tutur pria yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Bondowoso ini.

Sementara tentang pencalonan Bupati dari PKB, pihaknya menunggu titah lebih lanjut.

"Tentang pencalonan, ya udah kita tunggu dari NU dan pesantren," tandas Tohari. (De

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow