Indonesia Berkomitmen Net Zero Emissions 2060 (NZE 2060): Fokus pada Kendaraan Listrik, Energi Terbarukan, dan Pembangunan IKN Nusantara

Pemerintah Republik Indonesia terus giat berupaya mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau NZE 2060 dengan fokus memanfaatkan kekayaan sumber daya alam di Tanah Air.

17 Nov 2023 - 09:21
Indonesia Berkomitmen Net Zero Emissions 2060 (NZE 2060): Fokus pada Kendaraan Listrik, Energi Terbarukan, dan Pembangunan IKN Nusantara
Mobil listrik Daihatsu Ayla EV di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Alfian Winanto]

Jakarta, (afederasi.com) - Pemerintah Republik Indonesia terus giat berupaya mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau NZE 2060 dengan fokus memanfaatkan kekayaan sumber daya alam di Tanah Air.

Salah satu langkah nyata yang diambil adalah pengembangan kendaraan tenaga listrik atau Electric Vehicle (EV).

Dikutip dari kantor berita Antara, dalam konferensi APEC CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat, Presiden RI Joko Widodo memberikan pernyataan mengenai upaya produksi EV di Indonesia.

Presiden Jokowi menyampaikan komitmennya untuk membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi, dengan target ambisius mampu memproduksi 600 ribu mobil listrik pada tahun 2030.

"Beragam insentif dan fasilitas telah disiapkan dan saya berharap pebisnis APEC dapat mengambil bagian besar di sektor ini," ungkapnya.

Pernyataan ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif pelaku bisnis dalam mewujudkan visi NZE 2060 di sektor transportasi seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Selain fokus pada kendaraan listrik, Indonesia juga menghadirkan berbagai upaya ramah lingkungan dalam transisi energi. Menurut Presiden, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 3.600 gigawatt. Upaya untuk menciptakan kondisi ramah lingkungan juga terlihat dari pembangunan Kawasan Industri Hijau (Green Industrial Park) seluas 30 ribu hektare.

Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara juga menjadi bagian integral dari transformasi menuju keberlanjutan. Dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam, IKN menawarkan 70 persen area hijau dan 80 persen transportasi publik berbasis energi hijau di berbagai sektor seperti infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan.

"(IKN memiliki) 70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor, infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan," tegas Jokowi. 

Dia juga menambahkan bahwa untuk pengembangan IKN diperlukan investasi, pengetahuan, dan teknologi terkini guna menghasilkan nilai tambah serta mensejahterakan masyarakat secara berkelanjutan.

Presiden mengajak para investor dengan optimisme, "Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia, dan saya harap Bapak Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat," tegasnya.

Seiring dengan proyek-proyek berkelanjutan, Presiden menyoroti prediksi International Monetary Fund (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen pada tahun 2023 dan diperkirakan meningkat menjadi 5,1 persen pada tahun 2024.

Indonesia menawarkan sejumlah sektor prioritas, seperti hilirisasi industri, sebagai peluang investasi bagi para pelaku bisnis yang ingin berkontribusi pada perubahan positif menuju NZE 2060.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow