Hubungan Terlarang dan Janji Palsu, Dibalik Keputusan Pengunduran Diri Mendadak Sekdes Gambiran Banyuwangi
Banyuwangi, (afederasi.com) - Terungkap peristiwa dibalik surat pernyataan pengunduran diri yang dibuat oleh Sekertaris Desa (Sekdes) Gambiran, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, lantaran dipicu hubungan terlarang dengan perempuan berinisial NL salah satu staf desa tersebut.
Bukan karena alasan pribadi seperti yang tertera dalam surat pengunduran diri Sekdes Gambiran tertanggal 26 September 2024, melainkan karena hubungan terlarang dengan salah satu staf terbongkar oleh DJ yang merupakan suami sah perempuan staf desa NL.
"Saya sangat terpukul mengetahui hal ini. Ketika itu, peristiwa pahit bermula saat membuka handphone istri, disitu ada gambar dan chat yang tidak senonoh," kata DJ, sembari meneteskan air mata, Sabtu (12/10/2024).
Merasa dikhianati, DJ mengkonfirmasi kepada NL. NL sang istri, sempat berkelit dengan menutup-nutupi peristiwa tersebut, namun dengan sejumlah pertanyaan akhirnya NL mengakui hubungan yang terjadi antara Sekdes dan dirinya.
Bak petir disiang bolong, DJ dengan nada tersedu-sedu melanjutkan cerita pahit yang dialami. Rumah tangga yang dibangung dengan kasih sayang dan jerih payah seketika berantakan.
Konfrontasi pun tak terelakkan, DJ yang merasa dikhianati oleh istrinya langsung mengajak bertemu Sekdes. Pertemuan itu terjadi di rumah DJ yang disaksikan oleh kakak DJ. Jiwa besar DJ, dengan lapang dada menerima penjelasan Sekdes yang mengakui punya hubungan dengan istrinya.
"Dia (Sekdes.red) mengaku salah, dan berjanji akan mengundurkan diri karena malu atas kesalahannya," ungkap DJ.
Jiwa besar sebagai laki-laki yang ditunjukkan oleh DJ, ternyata tidak sejalan dengan sikap dan janji yang diperlihatkan Sekdes. Sejak awal terbongkar peristiwa pahit hubungan terlarang Sekdes pada 9 September 2024, sang Sekdes ternyata masih belum menepati janji yang dilontarkan sendiri.
"Dia sendiri yang bilang dan berjanji akan mengundurkan diri sebagai Sekdes, selain itu ada lagi satu janji yang diungkapkan sendiri yang saya rasa tidak pantas aku utarakan sendiri," terang DJ dengan nada geram.
Barulah pada 26 September, lanjut DJ, membuat surat pernyataan pengunduran diri yang ditandatangani langsung diatas materai. Yang kala itu, surat pernyataan itu dikirim melalui pesan singkat berbentuk gambar.
"Saya tidak pernah menekan, janji tersebut diutarakan sendiri. Surat pengunduran diri, sesuai dengan janjinya baru saya ketahui tanggal 26," ungkapnya.
Terpisah Sekdes Gambiran, Binar Cahya Putra, saat dihubungi melalui pesan singkat oleh afederasi.com, menepis semua isu yang dituduhkan kepada dirinya. Pernyataan pengunduran diri yang dibuat pada 26 September 2024 itu, tidak lebih karena adanya intimidasi dan ancaman terhadap keluarga.
"Sangat tidak benar, silahkan dibuktikan saja secara hukum tuduhan kepada saya," tepisnya.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh DJ menjawab spekulasi masyarakat Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, yang dikejutkan dengan surat pernyataan pengunduran diri mendadak Sekdes. Dalam surat pernyataan pengunduran diri yang beredar hanya mencantumkan alasan pribadi sebagai dasar keputusannya.
"Semakin gamblang, Kepala Desa (Kades) harus segera mengambil tindakan agar permasalahan ini tidak semakin melebar," kata salah satu tokoh masyarakat Gambiran, Hery Wijatmoko.
Hery menegaskan, pemerintah desa harus secepatnya mengambil tindakan tegas. Pasalnya, figur penting desa dalam hal ini Sekdes terlibat tindakan yang sangat tidak terpuji dan bertentangan dengan norma-norma sosial.
"Seharusnya Sekdes menjadi contoh yang baik, perilaku ini justru bisa mencoreng nama baik desa jika tetap mempertahankan Sekdes," pungkasnya. (ron)
What's Your Reaction?


