Ebrahim Raeisi Hadiri Rapat Darurat di Riyadh untuk Palestina, Tandai Pemulihan Hubungan Iran-Arab Saudi
Hubungan antara Arab Saudi dan Iran kembali menjadi perhatian, terutama setelah pertemuan baru-baru ini.
Riyadh, (afederasi.com) - Hubungan antara Iran dan Arab Saudi kembali menjadi perhatian, terutama setelah pertemuan baru-baru ini. Kedua kepala negara tersebut, meskipun dalam hubungan yang kurang baik dalam beberapa tahun terakhir, menghadiri rapat darurat dan pertemuan OKI terkait agresi Israel di Gaza, dengan tujuan mencapai perdamaian di Palestina.
Sebelumnya, hubungan antara Iran dan Arab Saudi memburuk pada awal tahun 2016 ketika Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah kedutaan besar mereka di Tehran diserbu oleh demonstran. Saat itu, Arab Saudi telah mengeksekusi seorang ulama Muslim Syiah terkemuka, memicu ketegangan antara kedua negara.
Selain eksekusi ulama, ketegangan juga muncul karena konflik di berbagai wilayah di Timur Tengah, seperti Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Perbedaan pendekatan terhadap konflik ini membuat Saudi dan Iran saling menganggap sebagai ancaman.
Meskipun terdapat upaya rekonsiliasi dan pertemuan di China yang menghasilkan kesepakatan untuk membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan, hubungan kedua negara belum sepenuhnya pulih. Namun, kehadiran Presiden Iran, Ebrahim Raeisi, dalam rapat darurat di Riyadh menandai langkah signifikan.
Raeisi menyampaikan harapannya agar pemimpin Arab dan Muslim dapat bersatu untuk menekan Israel agar melakukan gencatan senjata di Gaza. Kunjungan Raeisi ke Arab Saudi menjadi yang pertama setelah 11 tahun, menunjukkan kemungkinan adanya pemulihan hubungan yang lebih lanjut antara kedua negara.
Dalam rapat darurat tersebut, Raeisi mungkin akan mendorong sanksi dan embargo terhadap Israel, termasuk boikot pasokan gas dan minyak, jika Israel tidak segera melakukan gencatan senjata. Kehadiran dan pernyataan tersebut menandakan potensi langkah-langkah lebih lanjut dalam pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi demi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?


