DWP Lamongan Lestarikan Angklung di Hari Angklung Sedunia

16 Nov 2025 - 13:01
DWP Lamongan Lestarikan Angklung di Hari Angklung Sedunia
Anggota DWP Lamongan Rutin Berlatih Musik Angklung. (Iyan Farikh/afederasi.com)

Lamongan, (afederasi.com) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lamongan turut memperingati Hari Angklung Sedunia dengan melanjutkan upaya pelestarian alat musik tradisional Indonesia tersebut.

Pada hari yang bertepatan dengan warisan budaya nasional ini, ibu-ibu DWP Lamongan aktif menggelar kegiatan bermain angklung sebagai bentuk komitmen menjaga kesenian tersebut agar tidak punah. Kegiatan ini tidak hanya dinikmati oleh anggota, tetapi juga diarahkan untuk mengenalkan angklung kepada anak-anak sekolah.

Ketua DWP Lamongan, Puji Dariani Nalikan, menjelaskan alasan di balik pelestarian angklung tersebut. Menurutnya, selama ini memang DWP Kabupaten Lamongan kerap menggelar kegiatan yang ibu-ibu suka. Salah satunya bermain alat musik Angklung dengan tujuannya guna melestarikan seni tradisional yang ada di Indonesia.

"Karena lama-lama nanti kalau tidak kita yang melestarikan nanti akan punah. Sehingga nantinya kita akan mencoba untuk anak-anak juga kita arahkan untuk bisa melestarikan kesenian Angklung yang ada di Indonesia," ujarnya. Saat ditemui dirumah dinasnya, Minggu (16/11/2025).

Lebih lanjut, Puji mengungkapkan bahwa upaya ini sudah menjangkau di lembaga pendidikan. "Insya Allah anak-anak sekolah ini juga sudah, sebagian sekolah SD itu sudah mempunyai alat dan sudah rutin berlatih. Kami juga rutin berlatih apalagi kalau mau ada kegiatan kita tambah intens untuk latihannya," tambahnya.

Meski demikian, bermain angklung tidaklah tanpa tantangan. Puji menekankan bahwa kesulitan utamanya adalah pada konsentrasi serta fokus pada biorama.

"Untuk tingkat kesulitannya sangat kecil kita hanya membutuhkan konsentrasi. Konsentrasi dari biramanya, itu saja. Sehingga kalau nggak konsentrasi ya buyar. Intinya hanya konsentrasi," jelasnya.

Harapan Puji untuk masa depan angklung pun jelas. "Harapannya untuk musik Angklung ini tetap lestari di bumi Indonesia. Jangan sampai punah karena ini merupakan kesenian tradisional yang luar biasa," pungkasnya.

Disisi lain, Anggota DWP Lamongan, Meilia Zahrotul Ulah, menambahkan pandangan serupa mengenai kesulitan bermain angklung.

"Kita harus fokus sama konduktor nanti biar musiknya seirama. Karena main Angklung itu nggak cuma satu orang saja melainkan semua orang itu adalah nada yang sama. Jadi kalau bisa semuanya harus fokus kepada konduktor," katanya.

Meski baru satu bulan berlatih Angklung, Meilia mengaku sudah beberapa kali tampil di sebuah acara. "Latihan Angklung baru satu bulan terakhir dan kemarin kami sempat tampil di depan karena ada acara seminar juga dan dihadiri Bapak Bupati Lamongan," ungkapnya.

Meilia pun mengajak kepada generasi muda untuk turut serta melestarikan Angklung sebagai warisan budaya asli Indonesia, terlebih telah diakui oleh UNESCO. 

"Semoga kita semua dapat mengabadikan Angklung ini karena ini sebagai warisan budaya Indonesia. Apalagi sekarang sudah diakui oleh UNESCO termasuk alat musik tradisional yang wajib kita semua melestarikannya. Mari teman-teman semua, anak-anak muda ayo kita main Angklung sebagai warisan budaya nasional," serunya. (Yan/mif)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow