Dugaan Penggalian Tanpa Ijin Akibatkan Situs Mbah Umpak Kepung Rusak

02 Oct 2023 - 18:33
Dugaan Penggalian Tanpa Ijin Akibatkan Situs Mbah Umpak Kepung Rusak
Lokasi situs Punden Mbah Umpak di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. (foto : isa/afederasi.com).

Kediri, (afederasi.com) - Situs bersejarah Punden Mbah Umpak, yang terletak di Desa/Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, mengalami kerusakan serius akibat penggalian liar yang diduga dilakukan oleh sebuah komunitas sejarah pada Minggu, 24 September 2023 lalu.

Keruntuhan ini mengejutkan banyak kalangan, dan para ahli arkeologi serta pihak berwenang tengah menyelidiki penyebab pasti dari kerusakan yang telah terjadi pada situs bersejarah yang berumur ribuan tahun ini.

Muhammad Ikhwan, seorang Ahli Muda Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Provinsi Jawa Timur, telah melakukan pengecekan di lokasi tersebut, dan ia menjelaskan perbedaan mendasar antara penggalian yang dilakukan dengan metode arkeologi dan penggalian liar tanpa pedoman ilmiah.

"Kalau fragmen dorpel sudah nampak pecah sejak jaman dulu, bukan pecah baru. Tapi kalau bata-bata yang dikumpulkan pecah itu nggak tahu. Ya ini bedanya antara penggalian yang dilakukan oleh metode arkeologi dan penggalian dilakukan tanpa metode arkeologi," ujar Ikhwan.

Ikhwan menekankan bahwa setiap penggalian benda purbakala seharusnya melibatkan izin resmi dari pihak berwenang dan pendamping yang berkompeten di bidangnya. Selain itu, metode arkeologi yang tepat juga harus diikuti, sesuai dengan undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang pencarian cagar budaya.

"Dengan metode arkeologi, penggalian tidak asal-asalan dan selalu melibatkan ahli di bidangnya. Ada tahapan-tahapan yang harus diikuti, termasuk dokumentasi yang cermat," jelas Ikhwan.

Dari temuan awal, sepertinya situs Punden Mbah Umpak adalah sebuah bangunan candi. Beberapa benda purbakala seperti dorpel, balok batu, dan batu bata kuno berhasil digali. Namun, banyak yang rusak dan terlepas dari struktur aslinya.

Sebelum kerusakan ini terjadi, Komunitas Artefak Nusantara telah melakukan penggalian liar di lokasi tersebut pada Minggu, 24 September 2023, tanpa izin resmi dari pihak berwenang. Tindakan ini mencetuskan kekhawatiran serius di kalangan pecinta sejarah dan budaya.

Hal ini terungkap dari kronologi penemuan versi Artefak Nusantara yang dimuat di media sosial facebook Dewa Mega Angga selaku penanggungjawab Komunitas Artefak Nusantara pada hari Minggu 24 September 2023.

Dinyatakan, komunitas Artefak Nusantara melakukan acara resik punden dan melakukan penanaman bibit pohon pete di sekitar punden Mbah Umpak yang terletak di Desa Kepung Timur Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Disela-sela menggali tanah untuk menanam pohon pete, Junaedi dan Joko anggota Artefak Nusantara tidak sengaja menemukan struktur bata kuno yang tertutup tanah sedalam 40 cm.

Kemudian dijarak 5 meter, Sugeng dan Ari juga menemukan struktur bata yang sama dan masih terlihat rapi, diperkirakan struktur meluas di lokasi perkebunan tersebut.

Guna memastikan bahwa itu adalah struktur bangunan kuno yang diduga candi, mereka melakukan penggalian sedalam 1 meter. Adapun temuan di lokasi Punden Mbah Umpak oleh Komunitas Artefak Nusantara diantaranya adalah 2 yoni dalam keadaan pecah (insitu bukan Galian).

Ukuran bata utuh pada struktur yang ditemukan adalah dimensi P.32 cm X L.20 cm T.2cm. Ukuran bata utuh pada struktur yang ditemukan adalah dimensi P.32 cm x L.20 cm T.8cm. Slop kunci andesit ukuran P.80 cm x L.20 20cm x T.8 cm

DK4 Kabupaten Kediri telah mengirim somasi kepada Komunitas Artefak Nusantara dan menuntut penjelasan tentang siapa yang bertanggung jawab atas penggalian liar ini.

Ketua DK4 Kabupaten Kediri, Imam Mubarok, menegaskan bahwa penggalian liar semacam ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keberlangsungan situs bersejarah berharga ini.

"Jika penggalian liar terus berlanjut seperti yang terjadi, itu bukan lagi dalam ranah komunitas, dan ini bukan lagi suatu hal kesengajaan," kata Imam Mubarok.

Keruntuhan Punden Mbah Umpak adalah peringatan keras tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya kita dengan benar dan bertanggung jawab. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan yang lebih rinci.(sya/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow