Bupati Arifin Resmikan Sekolah Rakyat ke-50, Trenggalek Hadirkan Pendidikan Inklusif Berbasis Boarding School

30 Sep 2025 - 21:21
Bupati Arifin Resmikan Sekolah Rakyat ke-50, Trenggalek Hadirkan Pendidikan Inklusif Berbasis Boarding School
Bupati Trenggalek bersama jajaran Forkopimda saat tinjau Sekolah Rakyat (ist)

Trenggalek, (afederasi.com) – Setelah melalui proses panjang, Kabupaten Trenggalek akhirnya resmi memiliki Sekolah Rakyat. Peresmian secara seremonial dilakukan langsung oleh Bupati Mochamad Nur Arifin bersama jajaran Forkopimda pada Selasa (30/9/2025).

Bupati Arifin menyampaikan rasa syukurnya atas hadirnya sekolah ini yang kini telah menampung 69 siswa dengan rentang usia mulai 7 tahun hingga tingkat SMP. “Alhamdulillah, Sekolah Rakyat di Trenggalek akhirnya bisa dilaksanakan. Saat ini ada 69 siswa, dari SD hingga SMP,” ujarnya.

Konsep yang diusung sekolah ini adalah boarding school atau berasrama. Meski masih menempati bangunan sementara, ke depan akan dibangun fasilitas permanen yang lebih representatif. “Sekolah Rakyat Trenggalek ini menjadi yang ke-50 di Indonesia. Tenaga pengajarnya sebagian ditugaskan langsung oleh Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Tak hanya itu, sekolah ini juga didesain sebagai sekolah inklusi. Artinya, anak-anak difabel juga akan mendapat kesempatan belajar dengan pendampingan tenaga pendidik inklusi. “Untuk menciptakan kenyamanan, kami siapkan wali asrama dan wali asuh. Mereka sebelumnya merupakan pekerja sosial yang telah terbiasa berinteraksi dengan anak-anak dan orang tua murid,” imbuhnya.

Plt. Kepala Dinas Sosial PPPA Trenggalek, Christina Ambarwati, menambahkan bahwa Sekolah Rakyat Trenggalek termasuk dalam 100 sekolah pertama yang dibuka secara nasional. Saat ini, sekolah sudah membuka tiga rombongan belajar (rombel), dua tingkat SD dan satu tingkat SMP, masing-masing idealnya berisi 25 siswa.

“Hasil verifikasi terakhir ada 69 siswa, meski beberapa masih perlu konfirmasi ulang. Tenaga pendidik yang tersedia berjumlah 16 orang, terdiri dari 1 kepala sekolah, 2 guru agama, 2 guru SD, dan 11 guru SMP,” terang Christina.

Pada tahap awal, para siswa mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang didampingi orang tua dan tenaga medis puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan gratis. “Mulai besok, MPLS resmi dimulai. Prinsipnya, anak-anak dibuat nyaman dan senang dulu agar tidak mudah homesick,” katanya.

Untuk mendukung kenyamanan belajar, sarana dan prasarana Sekolah Rakyat Trenggalek juga disiapkan lengkap, mulai laboratorium, ruang makan, asrama, hingga ruang kelas dengan pendekatan teknologi. “Tahap awal ini difokuskan agar anak-anak betah. Termasuk pendampingan konseling, baik untuk anak maupun orang tua, agar kita memahami latar belakang masing-masing,” pungkas Christina. (pb/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow