Baznas Tulungagung Luncurkan BMD, Alternatif Bebas Bunga untuk Lawan Rentenir dan Pinjol
Tulungagung, (afederasi.com) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tulungagung resmi meluncurkan program inovatif bernama Baznas Microfinance Desa (BMD). Program ini diperkenalkan pada Jumat, (15/11/2024), di kantor baru BMD yang berlokasi di eks Ruko Belga.
Plt Ketua Baznas Tulungagung, Abdul Wahid, mengungkapkan bahwa BMD hadir sebagai solusi atas maraknya praktik bank plecit dan pinjaman online (pinjol) yang memberatkan masyarakat kecil.
“Di lapangan, kami menemukan praktik pinjaman Rp 1 juta, tetapi peminjam hanya menerima Rp 900 ribu. Saat melunasi, mereka harus mengembalikan Rp 1,2 juta. Bahkan di pinjol, ada kasus peminjaman Rp 5 juta, namun hanya diterima Rp 3,5 juta, dan dalam waktu singkat, utangnya membengkak menjadi Rp 25 juta,” ujarnya.
Menurut Wahid, kondisi ini sangat merugikan masyarakat kecil, terutama pedagang pasar tradisional seperti di Pasar Ngemplak. Fakta tersebut menjadi dasar kuat untuk menghadirkan BMD di Tulungagung, menjadikannya daerah keempat di Jawa Timur yang memiliki layanan serupa.
BMD menawarkan pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan hingga Rp 3 juta dengan jangka waktu 10 bulan. Sebelum program resmi diluncurkan, sudah ada sekitar 200 penerima manfaat yang mendapatkan pinjaman, dengan total dana tersalurkan mencapai Rp 200 juta.
“Kami juga mendapati antusiasme tinggi dari masyarakat. Saat ini, ada sekitar 500 pemohon yang tengah mengantri untuk mendapatkan akses pinjaman,” tambah Wahid.
Namun, layanan ini memiliki batasan radius 8 kilometer dari kantor BMD. Untuk memenuhi kebutuhan di luar radius tersebut, Baznas bekerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Tulungagung. Sistem kerja sama ini memungkinkan pemohon tetap mendapatkan pinjaman dengan bunga yang dilunasi oleh Baznas, sehingga masyarakat tetap bebas bunga.
Sementera itu Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Baznas. Ia menegaskan dukungan penuh pemerintah, salah satunya dengan memfasilitasi kantor BMD di eks Ruko Belga.
“Program ini sangat membantu masyarakat kecil, khususnya dalam menyediakan modal tanpa harus terjerat rentenir maupun pinjol. Kami mendukung sepenuhnya agar program ini terus berkembang,” kata Heru.
Program BMD diharapkan menjadi angin segar bagi pelaku usaha kecil di Tulungagung, sekaligus langkah strategis melawan jerat keuangan tidak sehat di tengah masyarakat.(dn)
What's Your Reaction?