Anies Baswedan Tepis Klaim Hasto Kristiyanto tentang Komunikasi dan Tekanan Politik
Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, dengan tegas membantah klaim yang diungkapkan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto.
Jakarta, (afederasi.com) - Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, dengan tegas membantah klaim yang diungkapkan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto. Hasto menyatakan bahwa Anies telah menjalin komunikasi dengan TPN karena merasa tertekan oleh penguasa. Namun, Anies menegaskan bahwa tidak ada komunikasi yang terjalin, pada Minggu (19/11/2023) malam di Taman Ismail Marzuki.
Anies menyoroti bahwa tekanan yang dialami oleh masyarakat akibat sulitnya kondisi ekonomi jauh lebih berat dibandingkan tekanan yang mungkin dialaminya. "Kalau saya nggak ada ya (komunikasi soal tekanan). Apapun tekanan yang kita alami yang kita hadapi belum apa-apa dibanding tekanan ekonomi yang dirasakan oleh keluarga-keluarga," jelas Anies seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, juga menepis klaim Hasto Kristiyanto. Saat diwawancarai terpisah, Cak Imin menegaskan bahwa belum ada komunikasi yang terjalin. Meskipun demikian, ia mengakui adanya indikasi tekanan kekuasaan, seperti contohnya pembatalan Anies menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM). "Mas Anies di UGM kemarin nggak bisa ceramah," ungkap Cak Imin.
Meski belum ada komunikasi yang terjalin, Cak Imin menegaskan bahwa silaturahmi dengan PDIP harus tetap dijaga dan tidak boleh terputus. "Pokoknya sebagai sesama jangan memutus silaturahmi kepada semua kandidat jangan memutus silaturahmi, jangan memutus tali persahabatan," tambahnya.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya tengah mengalami tekanan, menyebut adanya intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi (MK). "Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan ya. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain," kata Hasto di sebuah hotel di Jakarta Pusat, seperti dikutip Suara.com pada Sabtu.
Hasto juga merinci bahwa tekanan yang dirasakannya sebanding dengan tekanan yang dihadapi oleh koleganya di PDIP, Adian Napitupulu, dan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya. Dalam menghadapi tekanan tersebut, Hasto menyatakan bahwa TPN Ganjar-Mahfud MD berkomunikasi dengan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhamaimin Iskandar. "Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN, karena merasakan hal yang sama. Sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada di koridornya," jelas Hasto.(mg-3/mhd)
What's Your Reaction?


