Anggota Komisi VI DPR RI Usulkan Revitalisasi Pasar Desa di Tengah Bahasan KDMP
 
                                    Situbondo, (afederasi.com) – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Nasim Khan, menegaskan komitmennya untuk mendorong percepatan jalannya Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Ia menyatakan siap turun langsung ke desa-desa guna membantu pemerintah melakukan sosialisasi program tersebut agar benar-benar dipahami masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Nasim dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri Koperasi terkait pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Koperasi 2026 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin malam (08/09/2026).
“Sejauh ini masyarakat masih bingung bagaimana mengembangkan Koperasi Merah Putih, seperti apa pendanaannya, dan bagaimana dengan pengelolaan SDM-nya. Karena itu, sosialisasi yang menyeluruh sangat dibutuhkan,” ujar legislator dapil Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi tersebut.
Menurut Nasim, sinergi antara Kementerian Koperasi dan Komisi VI DPR RI sangat penting untuk memastikan pemahaman publik terkait KDMP. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui secara jelas cara mengelola dan mengembangkan koperasi.
“Kami siap turun langsung ke desa-desa untuk memberikan penjelasan, agar program ini tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.
Selain menyoroti minimnya pemahaman teknis terkait KDMP, politisi tiga periode itu juga mengkritisi alokasi gaji pendamping koperasi yang jumlahnya mencapai 8.000 orang. Ia menilai, Kementerian Koperasi sebenarnya bisa memberdayakan petugas pendamping desa yang sudah ada, sehingga lebih efisien tanpa menambah beban anggaran.
“Kalau bisa memanfaatkan pendamping desa, tentu akan lebih hemat dan tidak terjadi pemborosan. Namun, kalau pemerintah sudah punya keputusan, kami serahkan sepenuhnya kepada Kementerian Koperasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Nasim juga mengusulkan agar pemerintah segera melakukan revitalisasi pasar desa. Menurutnya, sudah terlalu lama pemerintah tidak mengalokasikan anggaran perbaikan pasar, padahal kondisinya banyak yang memprihatinkan.
“Pasar desa adalah pusat aktivitas ekonomi masyarakat, terutama untuk menjual hasil pertanian. Jika kondisinya rusak, tentu akan menyulitkan pedagang dan membuat masyarakat enggan berbelanja di pasar,” tambahnya.
Nasim menegaskan, perhatian serius terhadap Koperasi Merah Putih dan pasar desa merupakan langkah strategis dalam memperkuat perekonomian masyarakat di tingkat akar rumput.(mus/dn)
What's Your Reaction?
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
                    
                
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                                                                                                                             
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            

 
                                             
                                             
                                             
                                             
                                            