Wisata Rawa Indah Almour Bondowoso Terbengkalai, Kades Tuduh Pemkab Cuek, Disparpora Sentil Pilkades
Objek wisata Rawa Indah Almour yang terletak di Desa Alassumur, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso terbengkalai.

Bondowoso, (afederasi.com) - Objek wisata Rawa Indah Almour yang terletak di Desa Alassumur, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso terbengkalai.
Kepala Desa Alassumur, Sura'i menuduh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak peduli pada objek wisata Rawa Indah Almour tersebut. Sedangkan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bondowoso berdalih jika efek politik pasca Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) cukup mempengaruhinya.
Data yang dihimpun Asia Federasi di lapangan, puluhan kios dan warung di objek wisata Rawa Indah Almour ini tutup. Bahkan gazebo, taman, spot selfie hingga sarana permainan rusak. Aula pertemuan dan tempat penginapan yang terbangun juga sudah tidak pernah dipakai lagi.
Informasi terhimpun, sebelum masa pandemi Covid-19, perputaran ekonomi di wisata Rawa Indah Almour berkisar Rp 2 juta - Rp 3 juta per hari. Bahkan pada malam tahun baru, pernah mencapai puncak pendapatan yakni Rp 60 juta dalam sehari.
Tidak hanya dari tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per pengunjung, melainkan juga kocek yang dikeluarkan untuk berkuliner dan menikmati sarana permainan. Objek wisata Rawa Indah Almour ini dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Selama pandemi Covid-19, objek wisata Rawa Indah Almour tutup dan minim perawatan. Di masa pemulihan, sarana dan prasarana yang tak terawat tadi membuat wajah Rawa Indah Almour tak lagi indah. Begitu juga dengan pendapatan yang diterima berkurang drastis dengan rata - rata Rp 50 ribu - Rp 100 ribu atas 10-20 orang saja per hari.
Kepala Desa Alassumur, Sura'i ketika dikonfirmasi via sambungan telepon membenarkan kondisi pendapatan tersebut.
"Sekarang gimana mau memperbaiki sarana? Pemasukan dari pengunjung saja, buat beli rokok temen-temen gak cukup. Kalau dipaksa kerja, malah kasihan," keluhnya kepada Asia Federasi, Minggu (7/5/2023).
Kades Alassumur terpilih tahun 2021 ini mengaku pihaknya tidak mampu memperbaiki sarana di Rawa Indah Almour dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
"Sementara mohon maaf, Pemkab tidak terlalu mempedulikan kami. Bahkan rapat membahas wisata saja, Alassumur tidak diundang," akunya.
Ia mengaku telah mengajukan program untuk Rawa Indah ke Pemerintah Provinsi hingga Kementerian.
"Solusinya hanya menunggu program dari provinsi atau pusat turun, karena Kabupaten sudah tidak peduli lagi," nilainya.
Kepala Disparpora Kabupaten Bondowoso, Mulyadi menampik tuduhan jika Alassumur tidak dilibatkan dalam rapat pembahasan pengembangan wisata.
"Pembinaan masih terus kita lakukan, tetapi untuk bantuan seperti hibah memang tidak bisa kita gelontor setiap tahun," jawab Mulyadi dikonfirmasi terpisah melalui telepon seluler.
"Justru jika 2 tahun beruntun saja ada hibah di satu tempat yang sama, maka itu melanggar aturan," imbuhnya.
Rawa Indah Almour dulu sempat menjadi primadona dan menyerap banyak bantuan dari pemerintah untuk pembangunan dan pengembangan objek wisata setempat.
"Setelah hibah diserahkan, maka untuk perawatan dan pemeliharaan sarpras harusnya diteruskan oleh Pokdarwis. Bantuan Pemkab sifatnya hanya stimulan," katanya.
Dengan kata lain, Pemkab hanya merangsang pembentukan sebuah objek wisata Rawa Indah Almour.
"Sementara pengembangannya harus mandiri. Karena masih banyak objek wisata lain di Bondowoso yang juga perlu pembinaan dari Pemkab," cetusnya.
Mulyadi juga menyinggung efek politik yang cukup mempengaruhi merosotnya kualitas pengelolaan objek wisata Rawa Indah Almour.
"Pasca Pilkades, kami sudah mengingatkan agar seluruh Kades tidak mengotak-atik kepengurusan Pokdarwis dan BUMDes," ulasnya.
Tujuannya, supaya pengelolaan objek wisata saat pemulihan covid-19 tidak dimulai dari nol lagi.
"Tapi di Alassumur itu kan malah dirombak total," sentilnya. (Den)
What's Your Reaction?






