Progres BSPS Pacitan Mulai Dikebut, Seluruh Unit Masuk Tahap Pengerjaan

21 Nov 2025 - 09:19
Progres BSPS Pacitan Mulai Dikebut, Seluruh Unit Masuk Tahap Pengerjaan
Progres 30% pembangunan tumah Bu Soniyem Desa Gedompol Kecamatan Donorojo, salah satu penerima manfaat BSPS Kabupaten Pacitan, Kamis (20/11/2025). (Foto:Feri/Afederasi)

Pacitan, (afedeerasi.com) - Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Pacitan yang sempat tertunda akibat Surat Keputusan (SK) belum turun, kini mulai berjalan di seluruh wilayah. 

Koordinator BSPS Kabupaten Pacitan, Dedi Rianto menyampaikan bahwa kedua SK yang mengatur total 539 unit bantuan telah terbit pada Oktober lalu.

Dedi menjelaskan, SK pertama untuk 144 unit yang masuk kategori DTKS diterbitkan pada 9 Oktober.

Sementara SK kedua untuk 359 unit non-DTKS menyusul pada 20 Oktober.

Dengan turunnya kedua SK tersebut, seluruh proses pembangunan fisik kini sudah dimulai di lapangan.

“Semuanya sudah start pekerjaan. Proses droping material juga berjalan terus. Memang Pacitan ini terkendala cuaca hujan dan medannya sulit kalau basah, tapi tetap kita maksimalkan saat cuaca cerah,” ujar Dedi, Kamis (20/11/2025).

Di lapangan, beberapa rumah penerima bantuan sudah memasuki tahap pembongkaran bangunan lama, sebagian memulai pondasi, dan lainnya sudah mulai lakukan pembangunan.

Dengan demikian, Dedi memastikan seluruh wilayah sudah masuk proses pelaksanaan.

Untuk target penyelesaian, BSPS Pacitan tetap mengacu pada jadwal awal.

Program dimulai sejak sosialisasi pada Agustus lalu, dan ditargetkan selesai pada 20–25 Desember 2025.

“Target kita tetap. Masalah nanti molor atau tidak, ya nanti kita evaluasi. Yang penting kami instruksikan teman-teman pendamping untuk terus mendorong proses di lapangan kalau ada kendala,” tambahnya.

Ia menegaskan seluruh kegiatan diupayakan tuntas dalam tahun anggaran 2025.

Dedi juga memastikan seluruh penerima bantuan sudah memiliki buku tabungan.

Penandatanganan rekening dilakukan serentak pada 5–7 November di unit BRI masing-masing kecamatan.

Semua rekening telah terisi nominal bantuan sebesar Rp20 juta per unit.

“Rekening sudah ditandatangani semua, sudah terisi 20 juta. Uang digunakan untuk pembelian material dan upah tukang. Dan setelah selesai, saldo harus nol lalu rekening akan ditutup,” jelasnya.

Dari total 539 penerima bantuan, seluruhnya telah dibuatkan rekening.

Untuk kebutuhan pembangunan, identifikasi material disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing unit, terutama material utama seperti batu bata dan pasir.

Dengan seluruh tahapan yang kini berjalan, Dedi berharap proses pembangunan dapat terus bergerak tanpa hambatan berarti meski kondisi cuaca di beberapa wilayah masih menjadi tantangan utama.(Feri)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow