Pengusaha BALAD GRUP Desak Prabowo Terbitkan Perpres Ekspor Lobster 50 Gram Up, Dorong Indonesia Jadi Raja Budidaya Laut Dunia

13 Oct 2025 - 10:07
Pengusaha BALAD GRUP Desak Prabowo Terbitkan Perpres Ekspor Lobster 50 Gram Up, Dorong Indonesia Jadi Raja Budidaya Laut Dunia
HRM. Khalilur R. Ab. S, pengusaha asal Situbondo sekaligus pemilik BALAD GRUP (ist)

Situbondo, (afederasi.com) – Kebijakan pemerintah yang menghentikan ekspor benih bening lobster (BBL) memantik respons dari kalangan pengusaha perikanan nasional. Salah satunya datang dari HRM. Khalilur R. Ab. S, pengusaha asal Situbondo sekaligus pemilik BALAD GRUP, yang mendesak Presiden Prabowo Subianto agar segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) baru untuk menggantikan kebijakan tersebut.

Menurut Khalilur, aturan baru itu harus lebih progresif dan berpihak pada pertumbuhan industri perikanan nasional, khususnya di sektor budidaya lobster. Ia mengusulkan agar pemerintah menghentikan total ekspor benih bening lobster dan menggantinya dengan ekspor lobster berukuran minimal 50 gram.

“Jika Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto menerbitkan Perpres tentang penghentian ekspor BBL dan menggantinya dengan ekspor lobster 50 gram up, maka industri budidaya lobster akan tumbuh masif di dalam negeri,” tegasnya berapi-api, Senin (13/10/2025).

Khalilur menilai, kebijakan tersebut tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah ekonomi dari sektor lobster, tetapi juga tetap menjaga hubungan dagang Indonesia dengan negara mitra seperti Vietnam.

Sebagai bentuk keseriusannya, BALAD GRUP telah menyiapkan rencana besar untuk memperluas bisnis budidaya lobster di kawasan strategis Teluk Kangean, Sumenep, Madura. Langkah itu menjadi bagian dari visi besar perusahaannya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perikanan budidaya laut terbesar di dunia.

“Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai Raja Budidaya Laut Dunia, dengan fokus pada lima komoditas unggulan: rumput laut, lobster, teripang, kerapu, dan kerang,” ujar Khalilur optimistis.

Ambisi besar itu kini mulai diwujudkan. Melalui anak perusahaannya, Bandar Rumput Laut Nusantara Grup (BRULANTARA GRUP), BALAD GRUP telah memulai proyek pengembangan budidaya rumput laut skala besar yang ditargetkan mencapai 50.000 hektare di wilayah Laut Kangean.

Selain itu, perusahaan juga tengah merambah budidaya dua jenis kerang — kerang putih untuk ekspor ke Tiongkok, dan kerang coklat sebagai pakan alami bagi lobster. Sementara untuk komoditas teripang, pihaknya akan mengirim tim ke Tiongkok pada akhir Oktober 2025 guna mempelajari teknologi budidaya teripang berbasis keramba jaring apung.

Adapun untuk komoditas kerapu, rencana pengembangannya dijadwalkan dimulai pada Desember 2025 melalui anak perusahaan Bandar Kerapu Nusantara Grup (BAKERA GRUP).

Khalilur menegaskan, seluruh inisiatif tersebut diarahkan untuk membangun model ekonomi kelautan yang berkeadilan sosial, memperkuat pemberdayaan nelayan lokal, dan memastikan keberlanjutan ekosistem laut.

 “Dengan semangat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, BALAD GRUP berkomitmen menghadirkan industri perikanan yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global,” pungkasnya.(mus/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow