Pasca Gagalkan Penyelundupan HP, Lapas Tulungagung Gelar Razia Besar-Besaran

13 Oct 2025 - 06:07
Pasca Gagalkan Penyelundupan HP, Lapas Tulungagung Gelar Razia Besar-Besaran
Razia gabungan bersama TNI dan Polri di kamar hunian warga binaan Lapas Tulungagung (ist)

Tulungagung, (afederasi.com) – Setelah menggagalkan upaya penyelundupan handphone yang disembunyikan dalam kemasan makanan, Lapas Klas IIB Tulungagung bergerak cepat dengan menggelar razia gabungan bersama TNI dan Polri di kamar hunian warga binaan.

Kepala Lapas Klas IIB Tulungagung, Ma’aruf Hadi Prasetyo, mengungkapkan bahwa razia dilakukan sebagai tindak lanjut dari peristiwa penyelundupan yang terjadi pada Kamis (9/10/2025). Saat itu, petugas lapas menemukan satu unit handphone merk Oppo warna biru yang disembunyikan dalam makanan berbungkus stereofoam. Barang itu diketahui dikirim oleh seorang pengunjung perempuan kepada warga binaan bernama Dedy Ariyanto bin Paijan sekitar pukul 14.40 WIB.

“Petugas berhasil menggagalkan penyelundupan handphone yang disamarkan dalam makanan. Ini menjadi peringatan agar pengawasan lebih diperketat,” jelas Ma’aruf, Minggu (12/10/2025).

Sebagai langkah lanjutan menuju program Zero Halinar (Handphone, Pungli, dan Narkoba), Lapas Tulungagung kemudian melaksanakan razia gabungan selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu (10–11/10/2025) mulai pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.

“Razia ini merupakan upaya tegas kami untuk menindaklanjuti kejadian sebelumnya sekaligus memperkuat komitmen mewujudkan lingkungan lapas yang bersih dari penyalahgunaan handphone dan barang terlarang,” tegasnya.

Dalam pelaksanaan razia, petugas memeriksa setiap sudut kamar warga binaan dengan cermat, mulai dari tempat tidur, lemari, hingga celah-celah kecil yang berpotensi menjadi tempat persembunyian barang terlarang.

“Hasilnya, tidak ditemukan barang-barang terlarang selama penggeledahan berlangsung. Semua kegiatan berjalan aman dan tertib,” papar Ma’aruf.

Lebih lanjut, Ma’aruf menegaskan bahwa kegiatan razia ini juga merupakan bentuk sinergi lintas instansi dalam memperkuat deteksi dini terhadap potensi pelanggaran di lingkungan pemasyarakatan. Langkah tersebut sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

“Melalui kerja sama yang solid, kami berupaya menciptakan sistem pembinaan dan pengamanan yang lebih efektif dan berintegritas,” imbuhnya.

Ia menegaskan, seluruh rangkaian kegiatan selama dua hari berlangsung aman, tertib, dan tanpa adanya gangguan keamanan.

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan serta melakukan langkah-langkah preventif dan represif demi menjaga ketertiban dan membangun citra positif pemasyarakatan yang bersih dari praktik penyimpangan,” pungkasnya.(riz/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow