Angkat Tema “Ngelukat”, BEC 2025 Siap Guncang Banyuwangi dengan Parade Budaya Spektakuler
Banyuwangi, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menghadirkan gaung seni dan budaya melalui agenda tahunan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2025. Salah satu magnet utama dalam perhelatan ini adalah Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), yang akan digelar pada 12 Juli mendatang dengan mengangkat tema “Ngelukat”.
Tema "Ngelukat" diambil dari tradisi masyarakat Osing, yang merepresentasikan prosesi penyucian diri secara lahir dan batin. Filosofi ini akan diwujudkan dalam parade busana etnik kontemporer yang menjadi ciri khas BEC.
“BEC dijadwalkan berlangsung pada 12 Juli, dengan mengusung tradisi masyarakat Osing bertajuk ‘Ngelukat’. Tema ini sarat makna dan relevan dalam kehidupan sosial saat ini,” ungkap Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Kamis (8/5/2025).
Meski di tengah tekanan efisiensi anggaran, Ipuk menegaskan bahwa penyelenggaraan B-Fest tetap menjadi prioritas. Sektor pariwisata dinilai memiliki daya ungkit ekonomi yang besar bagi masyarakat.
“Pariwisata ini punya efek berganda yang luar biasa. Kedatangan wisatawan akan menggerakkan roda ekonomi lokal, dari pelaku UMKM, penginapan, hingga jasa transportasi,” ujarnya.
Tahun ini, B-Fest menghadirkan 42 agenda yang dikurasi secara selektif. Fokus diarahkan pada event-event yang mampu menarik kunjungan wisatawan, sementara fungsi konsolidasi budaya akan dikemas dalam bentuk yang lebih efisien.
“B-Fest memang punya banyak fungsi, tapi tahun ini kita dorong kuat untuk mendongkrak sektor pariwisata secara maksimal,” tambah Ipuk.
BEC yang telah masuk dalam kalender event nasional Kementerian Pariwisata itu akan kembali memukau dengan parade kostum megah. Ratusan peserta akan menampilkan interpretasi visual tema “Ngelukat” dalam sebuah peragaan jalan spektakuler sejauh satu kilometer di jantung Kota Banyuwangi.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, menyebut antusiasme masyarakat sangat tinggi. Audisi peserta telah dimulai dengan sistem zonasi untuk menjaring talenta terbaik dari seluruh penjuru daerah.
“Kami membagi audisi dalam empat zona untuk memudahkan seleksi. Setelah lolos, peserta akan dibekali melalui workshop,” terangnya.
Workshop tersebut tidak hanya mempersiapkan aspek teknis, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang tema, desain kostum, hingga teknik penampilan di atas panggung. Seluruh proses akan dibimbing oleh desainer profesional, koreografer, dan seniman budaya Banyuwangi.
Dengan kolaborasi seni, budaya, dan ekonomi kreatif, BEC 2025 diyakini akan kembali menjadi sorotan nasional, sekaligus menegaskan Banyuwangi sebagai salah satu destinasi budaya paling atraktif di Indonesia.(ron/dn)
What's Your Reaction?


