Petrokimia Perkenalkan Petro Spring, Ada Drone Pupuk Bantu Petani Tebu Bondowoso

04 Jul 2024 - 19:40
Petrokimia Perkenalkan Petro Spring, Ada Drone Pupuk Bantu Petani Tebu Bondowoso
PT Petrokimia Gresik, SGN, BNI dan APTRI Bondowoso panen tebu di Desa Mangli Wetan, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Kamis (4/7/2024). (Deni Ahmad Wijaya/afederasi.com)

Bondowoso, (afederasi.com) - PT Petrokimia Gresik memperkenalkan teknologi Petro Spring. Akronim dari Petrokimia Smart Precisson Farming.

Salah satu teknologinya adalah drone yang menyemprotkan pupuk dan pestisida untuk membantu petani.

Petro Spring sempat unjuk gigi dan terbang di lahan tebu Desa Mangli Wetan, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Kamis (4/7/2024).

Di Mangli Wetan, drone type T20 terbang dan memperagakan bagaimana efektif dan efisiennya teknologi tersebut.

Setiap isi daya baterai dibutuhkan waktu 10 menit. Dan penyemprotan pupuk serta pestisida hanya butuh waktu 30 menit untuk menjangkau 1 hektar lahan.

Untuk tipe T20 sekali terbang mampu membawa 20 liter pupuk atau pestisida cair. Ada juga type lain yang mampu hingga 34-36 liter.

Robby Setyabudi Madjid, Direktur Keuangan dan Umum pada PT Petrokimia Gresik menyebut bahwa teknologi itu segera diperkenalkan lebih masif di Indonesia.

"Kami akan launching program petro spring atau smart precission farming. Salah satunya menggunakan drone," katanya dikutip Afederasi.com di sela Panen dan Tanam Tebu di Desa Mangli Wetan, Kecamatan Tapen, Bondowoso, Kamis (4/7/2024).

Ia berharap teknologi ini dapat bermanfaat bagi petani tebu yang rata-rata memiliki lahan luas.

"Harapannya lebih efektif, lebih efisien dalam penerapan atau pemberian pupuk dan obat-obatan atau pestisida," asa Robby.

Pada kegiatan itu bukan hanya unjuk teknologi tetapi juga mendiskusikan seputar program Mari Kita Majukan Usaha (Makmur).

Program dari Kementerian BUMN ini berpola kolaboratif lintas sektoral untuk kemaslahatan petani yang diterapkan sejak 3 tahun lalu.

"Program ini memang yang mengadopsi pertama di Bondowoso dan tebu. Tapi di wilayah lain tidak hanya untuk pertanian tebu saja," ucapnya.

Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Bondowoso, H. Rolis Wikarsono menjelaskan beberapa hal tentang manfaat program Makmur bagi petani setempat.

"Program Makmur sudah mengcover sekitar 6.500 hektar. Jadi bukan hanya di Mangli Wetan, tapi sudah rata di seluruh Kabupaten Bondowoso, hampir semua Kecamatan sudah tercover dengan program ini," kata H. Rolis.

Ia menyatakan, petani tebu menuai ragam manfaat dari program Makmur. Yang paling utama adalah kepastian dari sisi permodalan hingga pemasaran.

"Petani mendapatkan dana dari perbankan untuk di transfer ke Petrokimia. Setelah itu, petani terima pupuknya, sehingga petani dapat jaminan pupuk yang asli dan bagus dalam waktu yang cepat, untuk prosesnya hanya butuh 2-3 hari saja," urainya. (Den)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow