Perhutani KPH Jombang dan Muspika Jamin Keamanan Pesanggem

04 Dec 2025 - 13:10
Perhutani KPH Jombang dan Muspika Jamin Keamanan Pesanggem
Petugas Perhutani KPH Jombang saat berkunjung ke rumah hunian sementara diKawasan hutan di RPH Lebak Jabung, Rabu (03/12/2025). (Foto:Istimewa)

Jombang, (afederasi.com) – Guna memastikan keamanan dan kenyamanan para pesanggem (penggarap) mitra Perhutani, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang melakukan pendekatan dan pembinaan bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) terkait. 

Sinergi ini juga bertujuan menjaga kelestarian hutan di RPH Lebak Jabung yang pernah mengalami penggundulan pasca penjarahan massal tahun 1998/1999.

Administratur Perhutani KPH Jombang, Enny Handayani, menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak, terutama Muspika, atas perannya mendukung para anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Andika Wana Lestari Desa Sumberjo.

"Mereka menempati Magersari Watu Seno dan sekitar Gua Anggaswesi sejak 25 tahun lalu, dengan setia bercocok tanam sebagai pesanggem dan bekerja di berbagai kegiatan Perhutani, sekaligus turut menjaga kelestarian hutan hingga saat ini," ungkap Enny, Rabu (3/12/2025).

Enny berharap, ketekunan dan kesabaran para pesanggem ini dapat menjadi contoh dan inspirasi positif bagi penggarap lain. 

"Mereka mensyukuri hidup, mencari rezeki dengan bertani, dan ikut bertanggung jawab menjaga hutan sebagai bentuk terima kasih kepada alam," tambahnya.

Kawasan hutan di RPH Lebak Jabung pernah mengalami kondisi kritis. Pada tahun 2000, sebanyak 15 kepala keluarga (KK) dari luar daerah, terutama Nganjuk, datang sebagai pesanggem. 

Saat ini, hanya tersisa 4 KK yang masih bertahan. Mereka membangun gubuk sederhana dari anyaman bambu beralas tanah sebagai tempat singgah, berteduh, dan mengawasi lahan pertanian dari serangan hama.

Sakri (76), salah satu pesanggem, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Perhutani. "Kami diberi kesempatan mencari nafkah sejak tahun 2000 dengan menggarap lahan secara tumpangsari dan ikut bekerja untuk Perhutani," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa gubuk yang dibangun bersifat sementara dan sederhana karena lokasinya berada di kawasan hutan negara.

 "Yang penting kami nyaman dan tenang, ada tempat istirahat sepulang ladang. Lokasi ini juga strategis sebagai tempat singgah dan berteduh bagi petugas maupun pengunjung Gua Anggaswesi," imbuh Sakri.

Berikut identitas pesanggem yang masih aktif di hutan Lebak Jabung:

1. Sakri (76), asal Desa Sumberjo, Wonosalam, Jombang. Gubuk di Petak 33F, RPH Sumberjo.

2. Zaini (50), asal Desa Margopatut, Sawahan, Nganjuk. Gubuk di Petak 57D, RPH Lebak Jabung.

3.Saelan (65), asal Desa Margopatut, Sawahan, Nganjuk. Gubuk di Petak 57D, RPH Lebak Jabung.

4.Darmadi (68), asal Boyolali. Saat ini menempati Gua Anggaswesi (Petak 37F, RPH Sumberjo) sambil menunggu pembangunan gubuk baru di sekitarnya yang dikerjakan secara gotong royong oleh LMDH, Perhutani, dan Muspika.

Kolaborasi dijalin dengan tiga wilayah Muspika untuk mendukung keberlanjutan program, yaitu Muspika Kecamatan Wonosalam (Jombang), serta Muspika Kecamatan Jatirejo dan Trowulan (Mojokerto).

Lokasi Magersari Watu Seno dan Gua Anggaswesi dapat diakses melalui jalan terdekat dari Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, melewati patung petilasan Gajah Mada ke arah selatan masuk kawasan hutan.

Sinergi multipihak ini diharapkan terus berlanjut agar hubungan kemitraan antara Perhutani dan pesanggem berjalan harmonis, produktif, dan tetap mengedepankan prinsip kelestarian hutan.(san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow