Nekat Beroperasi, Tiga Kelompok SOTR Diamankan Polisi
Tulungagung, (afederasi.com) - Tiga Kelompok Sahur On The Road (SOTR) diamankan Polisi, lantaran nekat beroperasi pada pekan kedua bukan suci ramadhan.
Adapun konsekuensi atas pelanggaran tersebut, Sound System diamankan dan dikembalikan usai Lebaran.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto melalui Kasat Reskrim, AKP Agung Kurnia Putra menjelaskan, bahwa sesuai dengan Surat Edaran (SE) Bupati Tulungagung SE bupati Tulungagung Nomor : 400. 8/0660/20.01.02/2023 nomor 8, yang intinya tidak diperbolehkannya ronda malam dengan pengeras suara berlebihan, menindaklanjuti laporan tersebut petugas baik dari Polres Tulungagung dan Polsek Jajaran melalukan upaya patroli.
Dari hasil patroli masih didapati kegiatan SOTR yang memang membawa masa serta menggunakan pengeras suara secara berlebihan.
"Selama ini sudah 3 SOTR yang diamankan," jelas Agung, Kamis, (30/3/2023).
Agung melanjutkan, untuk peralatan baik berupa mobil pick up, sound System sudah dilakukan penyitaan sementara dan sudah diamankan di Polsek Rejotangan, dan Ngunut dan akan dikembalikan usai lebaran.
Sedangkan untuk kelompok yang ikut diberikan pembinaan. Ketiga kelompok itu rata-rata masih anak dibawah umur, dengan usia 15 hingga 18 tahun.
"Penindakan ini dilakukan kepada kelompok yang melakukan sahur on the road menggunakan sound system. Tapi kalau menggunakan kentongan atau alat tradisional itu masih diperbolehkan," ujarnya.
Agung melanjutkan, Sahur On The Road menggunakan sound system itu dari tahun-tahun sebelumnya masih diperbolehkan, untuk tahun ini dilarang.
Jadi mereka banyak yang tidak tau akan aturan ini, pelarangan tersebut bukan karena sebab, mengingat banyaknya kerawanan di Kabupaten Tulungagung.
Dikhawatirkan akan ada gesekan antar kelompok SOTR, terlebih lagi jika yang kelompok mengikuti kendaraan pembawa Sound System itu menggunakan atribut silat, yang mana dari kasus yang ada kaos atribut menjadi pemicu konflik antar perguruan silat di Tulungagung.
Tidak hanya itu sound system, namun penggunaan knalpot brong juga meresahkan warga lantaran warga yang masih dalam keadaan tertidur dan istiraha, kelompok SOTR beroperasi belum pada waktunya, sedangkan music yang diputar bukan nuansa islami, namun DJ remix.
"Memang banyak antisipasi SOTR kali ini, dengan maksud mencegah kejadian yang tak diinginkan secara masif," pungkasnya. (riz/dn)
What's Your Reaction?






