Mahfud MD Membantah Kontroversi Pernyataan Soal Tuntutan Istri dan Korupsi
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menepis pernyataan kontroversialnya yang menyebut bahwa suami melakukan tindak pidana korupsi karena tuntutan istri sebagai hoaks.

Jakarta, (afederasi.com) - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menepis pernyataan kontroversialnya yang menyebut bahwa suami melakukan tindak pidana korupsi karena tuntutan istri sebagai hoaks.
Ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023), Mahfud menjelaskan bahwa pernyataannya telah disalahartikan oleh sejumlah media massa tertentu, sehingga publik tidak memahami secara utuh substansi beritanya.
"Saya katakan perempuan itu sangat penting. Itu di Sumbar, ibu-ibu di Sumbar itu melahirkan putra-putra terbaik karena sepak terjang ibunya, ada Hamka, Hatta, Hasyim, Syahrir, tokoh-tokoh nasional yang hebat datang dari sana," tegas Mahfud seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, menekankan peran positif perempuan dalam pembentukan karakter anak-anak bangsa.
Mahfud MD berpesan kepada para ibu agar melanjutkan peran mereka dengan baik, merujuk pada ungkapan "surga di bawah telapak kaki ibu." Dia menghindari adanya laki-laki yang terjerumus ke dalam perilaku korupsi karena kesalahan peran perempuan dalam keluarga.
"Jangan sampai terjadi di beberapa kasus di mana seorang laki-laki itu terjerumus karena perempuannya salah langkah dan itu kasuistis," ungkapnya, menunjukkan kehati-hatian agar kasus semacam itu tidak menjadi fenomena umum.
Menanggapi kritik terhadap pernyataannya, Mahfud MD mencontohkan beberapa kasus korupsi yang melibatkan pejabat bersama istrinya. Ia menyebut kasus-kasus tersebut sebagai kasus-kasus yang spesifik dan bukan merupakan gejala umum dalam masyarakat.
"Yang sebagian besar melahirkan orang-orang hebat, kalau saya nau dianggap hebat, saya lahir dari ibu yang hebat. Kalau saya mau dianggap hebat ya dan semua ini, kan ini lahir dan selalu ingat pada ibunya kan. Selalu menghormati ibunya," tambahnya, menunjukkan penghargaan terhadap peran ibu dalam membentuk individu yang sukses.
Sebelumnya, pernyataan Mahfud MD yang menyebut tuntutan istri menyebabkan banyak suami korupsi mendapat sorotan dari aktivis anti-korupsi dan aktivis perempuan.
Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi menilai pernyataan tersebut menyederhanakan alasan terjadinya korupsi dan menempatkan perempuan sebagai pihak yang paling bersalah.
"Pernyataan tersebut sontak memicu pro-kontra di masyarakat. Warganet pun mencuitkan pendapat mereka di media sosial, termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti," kata Siti Aminah Tardi, menunjukkan dampak kontroversial pernyataan Mahfud MD dalam masyarakat.(mg-3/jae)
What's Your Reaction?






